3 Inovasi Besutan Engineer ID Tech HQ - Grab: GrabMaps, GrabMerchant, OVO Invest

16 Agustus 2022 15:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi Grab. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi Grab. Foto: Shutterstock
Sejak hadir di Indonesia pada 2014 lalu, Grab telah membantu menggerakkan roda perekonomian. Apalagi ketika pandemi COVID-19 menghantam dunia pada 2020 lalu, Grab menjadi jaring pengaman (safety net) bagi jutaan masyarakat Indonesia untuk tetap berpenghasilan di tengah krisis.
Berkomitmen untuk terus melahirkan inovasi, Grab membangun Pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D Center) pada 2017. Kemudian Grab meresmikan Grab Tech Center pada 10 November 2020 lalu yang sekarang bernama ID Tech HQ - Grab.
ID Tech HQ - Grab adalah pusat inovasi regional Grab untuk mengembangkan berbagai solusi teknologi bagi UMKM dan pedagang tradisional di Asia Tenggara. ID Tech HQ - Grab menaungi dan dimotori oleh ratusan talenta lokal yang siap bersaing secara global dan terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Tak sedikit hasil inovasi talenta Indonesia yang bukan hanya dipakai di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara di negara-negara operasional Grab. Beberapa fitur dan produk yang berhasil dikembangkan oleh talenta lokal ini antara lain GrabMaps, GrabMerchant, dan OVO Invest.

GrabMaps, peta digital paling detail

Grab luncurkan GrabMap, layanan peta digital saingan Google Maps. Foto: Grab
GrabMaps adalah peta digital hyperlocal –sesuai dengan kebutuhan tiap lokasi operasional– yang dibuat dengan tujuan mempermudah konsumen, terutama mitra pengemudi, UMKM, dan para pengguna Grab dalam kebutuhan mobilisasinya. GrabMaps punya tingkat akurasi tinggi dan sesuai dengan kondisi jalan yang sebenarnya, termasuk dapat memetakan gang atau jalan sempit yang tidak terdeteksi oleh peta digital lain.
Di Indonesia, tim GrabMaps sendiri dipimpin oleh Ariek Wibisono, sebagai Senior Map Operations Manager, GrabMaps Indonesia. Ariek mengatakan, teknologi kunci yang dipakai GrabMaps berguna untuk mendukung layanan ride hailing dan pengiriman, menghadirkan solusi hyperlocal agar durasi perjalanan lebih cepat dan lokasi bisa ditemukan tepat sasaran.
Solusi teknologi inovatif GrabMaps yang sangat rinci dan akurat juga memungkinkan mitra UMKM dan pedagang tradisional menjadi terjangkau, khususnya yang berlokasi di gang atau jalan sempit. Dengan peta yang super detail dan akurat ini, mitra pengemudi pun bisa mendapat job dan trip lebih banyak karena memangkas waktu pengantaran/penjemputan maupun pengiriman menjadi lebih efisien karena adanya navigasi atau panduan jalan yang lebih akurat.
Pertama kali diluncurkan pada 2020, saat ini GrabMaps sudah dipakai di 7 dari 8 negara operasional Grab. Di Indonesia, GrabMaps sudah mencatat 22 juta titik-titik point of interest (PoI) di lebih dari 200 kota di Indonesia, seperti restoran, kantor, dan lokasi aktivitas masyarakat lainnya, di mana titik lokasi ini akan terus bertambah sesuai dengan perkembangan kondisi lapangan.
Point of Interest adalah fitur pemetaan untuk menentukan titik lokasi yang spesifik guna penjemputan pelanggan dan antar makanan. Lewat fitur ini, pelanggan dan driver tidak perlu lagi kerepotan mencari satu sama lain karena alamat yang ambigu.
Adapun jaringan jalan yang sudah terpetakan GrabMaps mencapai 500.000 km atau setara 12,5 kali keliling Bumi.

Fitur Pendaftaran Mandiri di GrabMerchant

GrabMerchant Foto: Grab
GrabMerchant adalah plarform all-in-one bagi mitra merchant, seperti restoran, pedagang pasar tradisional, dan UMKM, yang dapat digunakan untuk memasarkan produknya kepada pengguna Grab. Aplikasi GrabMerchant dibangun dengan tujuan utama mendorong digitalisasi para pedagang pasar tradisional atau UMKM.
GrabMerchant tak hanya memungkinkan mitra merchant berjualan, tetapi juga mengelola bisnisnya secara online karena Grab menyediakan layanan end-to-end bagi para mitranya. GrabMerchant pun berkomitmen untuk terus meningkatkan fitur dan layanan demi memenuhi kebutuhan mitra merchant yang terus berkembang.
Salah satu fitur yang berhasil dikembangkan di GrabMerchant adalah Self Onboarding atau Pendaftaran Mandiri yang salah seorang perancangnya adalah perempuan muda berusia 25 tahun bernama Audry Nyonata, yang berperan sebagai Senior Software Engineer di GrabMerchant.
Fitur Pendaftaran Mandiri memungkinkan mitra merchant mendaftarkan dan menjual produknya di Grab lewat aplikasi GrabMerchant hanya dalam waktu satu sampai tiga hari saja.
“Jadi fitur pendaftaran mandiri ini dibangun dengan tujuan memudahkan proses pendaftaran merchant supaya merchant dapat bergabung lebih cepat, dan segera memulai atau melakukan penjualan di aplikasi Grab,” ujar Audry kepada kumparanTECH, Rabu (10/8).
Sebelumnya, mitra merchant harus mendaftarkan produknya secara semi-manual melalui portal web. Mereka mesti menunggu waktu sekitar tiga minggu atau lebih untuk bisa berjualan di Grab. Menariknya, Fitur Pendaftaran Mandiri ini sekarang sudah dipakai negara tetangga, yakni Thailand.
Dalam pengembangan fitur Pendaftaran Mandiri ini, berbagai peningkatan dan inovasi terus diimplementasikan, termasuk peningkatan pengalaman pengguna melalui antarmuka (User Interface). Pengembangan UI (User Interface) & UX (User Experience) ini juga mencakup seluruh aspek aplikasi, termasuk proses verifikasi identitas guna memastikan proses pendaftaran berlangsung dengan cepat dan mudah.

OVO Invest

Senior Product Manager Ovo Invest, Wilson Cristian. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
OVO Invest merupakan terobosan terbaru di Indonesia yang mengintegrasikan platform e-money dengan platform investasi di dalam satu aplikasi, sehingga pengguna bisa berinvestasi dan bertransaksi hanya dalam satu aplikasi.
Salah seorang inisiator untuk terobosan ini yaitu Wilson Cristian, anak muda berusia 25 tahun lulusan Universitas Indonesia (UI) Jurusan Sistem Informatika yang kini menjabat sebagai Senior Product Manager OVO Invest.
Wilson bilang, OVO Invest dibangun dengan misi untuk meningkatkan inklusi finansial bagi seluruh generasi yang ada di Indonesia melalui akses yang seluas-luasnya, khususnya untuk investor pemula, agar bisa berinvestasi dengan cepat, aman, dan mudah.
Dia membeberkan ada empat poin penting kenapa OVO Invest layak menjadi pilihan untuk berinvestasi saham. Pertama, OVO Invest menyediakan informasi transparan melalui produk investasinya, yakni reksa dana.
Kedua, pengguna tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk mulai berinvestasi. Cukup dengan modal uang ‘ceban’ (Rp10.000,-), pengguna sudah bisa berinvestasi saham. Ketiga, pengguna tidak perlu punya akun bank untuk mendaftar sebagai investor. Terakhir, adanya fitur Pencairan Cepat.
Dalam mencairkan dana investasi, biasanya investor perlu menunggu enam hingga tujuh hari kerja agar dana bisa diterima. Namun lewat fitur Pencairan Cepat, dana sudah bisa cair dalam hitungan detik.
“Jadi berkat fitur Pencairan Cepat ini, pengguna tidak perlu lagi menunggu 7 hari kerja untuk mencairkan dana investasinya, sekarang hanya hitungan detik saja,” ungkap Wilson.
Saat ini OVO Invest sudah melayani lebih dari 1 juta investor masyarakat Indonesia. Angka ini berkontribusi 15 persen dari jumlah investor reksadana berdasarkan dara Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan berhasil mendorong inklusi finansial, khususnya bagi kalangan milenial untuk mendapatkan kesempatan berinvestasi sejak dini. Hal ini tercermin dari profil investor OVO Invest, di mana 50 persennya datang dari kalangan milenial.