3 Pesan CEO Microsoft Satya Nadella untuk Ekonomi Digital Indonesia

27 Februari 2020 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Microsoft Satya Nadella memberikan sambutan saat menghadiri acara DevCon Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO Microsoft Satya Nadella memberikan sambutan saat menghadiri acara DevCon Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
CEO Microsoft Satya Nadella menyampaikan tiga pesan untuk industri teknologi Indonesia. Ketiga hal ini, kata dia, diperlukan agar ekonomi digital Indonesia bisa berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Nadella, ekonomi digital bukan hanya persoalan bagaimana menyediakan konsumsi bagi konsumen. Hal yang lebih penting menurutnya adalah bagaimana perusahaan dapat memberikan produktivitas dan pertumbuhan yang sifatnya inklusif, dapat dipercaya, dan berkelanjutan.
"Saya akan mengatakan ada tiga pertimbangan utama. Ketika dunia menjadi lebih digital, kita membutuhkannya untuk menjadi lebih inklusif. Itu juga perlu dipercaya," kata Nadella, saat mengisi keynote dalam acara Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2).
"Ini adalah tempat di mana saya pikir semua orang harus membangun kepercayaan dalam teknologi. Dunia perlu pindah ke dunia yang jauh lebih berkelanjutan," sambungnya.
CEO Microsoft Satya Nadella memberikan sambutan saat menghadiri acara DevCon Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Nadella sendiri sepakat dengan visi Presiden Joko Widodo yang menganggap bahwa Indonesia punya sumber daya yang cukup untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar. Menurut bos Microsoft tersebut, perkembangan teknologi dalam 10 tahun terakhir memang mengubah cara bagaimana manusia hidup, termasuk ekonomi, dibandingkan dengan masyarakat terdahulu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Jokowi berpesan bahwa Indonesia perlu menjadi negara terdepan dalam bidang ekonomi digital.
"Kita harus berada di depan dan bahkan yang terdepan," jelas Jokowi. "Saya melihat semakin banyak inisiatif startup, dan cukup banyak inisiatif kewirausahaan kita, bisnis kita. Ini kekuatan yang harus kita himpun, selain tingkatkan kuantitas dan skala."
Meski sepakat dengan Jokowi, Nadella mengingatkan bahwa industri teknologi kita perlu memikirkan inklusivitas, kepercayaan, dan keberlanjutan ekonomi digital. Jika industri digital kita tak memikirkan ketiga hal tersebut, kata dia, manfaat teknologi akan menjadi nol.
CEO Microsoft Satya Nadella memberikan sambutan saat menghadiri acara DevCon Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Tetapi jika Anda dapat memiliki pertumbuhan eksponensial. Jika Anda memiliki ketiganya, itulah hal utama yang harus kita semua miliki," kata Nadella.
"Ini semua bergantung pada kita sebagai pengembang untuk menjadi orang yang membuat perubahan."
ADVERTISEMENT
Menurut riset yang dilakukan Google bersama Temasek dan Bain bertajuk 'Swipe up and to the right: Southeast Asia’s $100 billion internet economy', Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2019 lalu tembus 40 miliar dolar AS (sekitar Rp 566 triliun). Nilai tersebut bakal terus naik dalam enam tahun ke depan. Pada 2025 mendatang, nilai ekonomi digital Indonesia disebut bakal mencapai 133 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.882 triliun.