Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
3 Wanita Indonesia di Balik Inovasi Hebat Samsung: Galaxy AI - Kulkas Ungkep
2 Mei 2025 14:19 WIB
·
waktu baca 5 menit
Di balik inovasi hebat Samsung yang relevan dengan kebutuhan konsumen di Indonesia, ada tiga srikandi muda Indonesia yang berkontribusi dalam mendorongnya. Mereka adalah Alishia, Ima, dan Mutiara, yang terlibat mengembangkan Galaxy AI Bahasa Indonesia, hingga fitur kulkas ungkep.
Tiga talenta muda ini sukses membuktikan bahwa inovasi yang relevan bisa lahir dari pemahaman mendalam terhadap budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Siapa ketiga wanita muda tersebut, mari kita berkenalan lebih jauh.
Alishia, Bikin Inovasi Samsung buat Masyarakat Indonesia
Alishia Gozal, wanita muda ini tergabung di departemen Mobile eXperience Product Marketing yang punya tugas menjalankan peran strategis merancang pemasaran produk flagship Samsung.
Berangkat dari pemahaman perilaku konsumen Indonesia yang menggemari budaya Korea Selatan, Alishia mendorong timnya untuk mengadopsi budaya Indonesia dan Korsel melalui kolaborasi Nusantara x Hangul dalam desain aksesoris Galaxy Wrap, yakni cover coating Galaxy Z Fold 6, Z Flip 6, S24 Series dan S24 FE.
“Kami memahami bahwa konsumen Indonesia juga menggemari budaya Korea Selatan. Di saat yang sama, mereka juga bangga dengan budaya lokal. Dari insight ini, kami menghadirkan kolaborasi antara elemen Nusantara dan Hangul, sehingga pengguna bisa mempersonalisasi smartphone mereka dengan gaya yang unik dan bermakna secara budaya,” jelas Alishia.
Alisha dan tim Produk Marketing juga ikut merancang inovasi yang memberikan pengalaman berbelanja lebih baik buat konsumen dengan berbagai keuntungan. Salah satunya dengan menawarkan Samsung Reservation+ kepada konsumen sejak penjualan perdana. Perjalanan bertransaksi konsumen berlanjut dengan memberikan penawaran trade-in dan tambahan cashback, ditambah lagi penawaran spesial pembelian ekosistem Samsung dalam transaksi.
Alisha menekankan, pendekatan lokal tidak hanya dilakukan untuk aksesori produk, tapi juga pada inovasi Galaxy AI. Pembaruan Galaxy AI Bahasa Indonesia yang diperkenalkan pada April 2024 lalu bertujuan agar Galaxy AI semakin mudah digunakan oleh konsumen Indonesia. Mulai dari untuk bekerja, berlibur hingga berkomunikasi sehari-hari, Galaxy AI Bahasa Indonesia menjadi asisten yang memudahkan pengguna di Indonesia menyelesaikan pekerjaan dan tugas, serta membangun network dengan berbagai bangsa.
Kehadiran Galaxy AI Bahasa Indonesia merupakan buah kolaborasi lintas divisi, termasuk pada divisi Product Marketing tempat Alisha bekerja, dan Samsung R&D Institute Indonesia.
“Kami memperkenalkan Galaxy AI Bahasa Indonesia serta mengedukasi manfaatnya bagi konsumen melalui berbagai medium komunikasi, hingga menjangkau masing-masing toko Samsung. Bagi saya, kesuksesan sebuah inovasi dapat dilihat dari seberapa dalam sebuah produk, layanan, atau solusi bisa terhubung secara emosional dengan penggunanya.”
Siti Muslimah, Penyempurna Galaxy AI
Siti Muslimah atau sering disapa Ima adalah salah satu tim Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN) yang punya andil besar dalam penyempurnaan Galaxy AI Bahasa Indonesia, bahkan setelah peluncurannya.
Ima bergabung dengan SRIN tahun lalu. Ia berperan memastikan kemampuan AI memahami dan merespons input pengguna secara kontekstual. Bersama timnya, Ima melakukan serangkaian studi lapangan untuk mengamati langsung cara masyarakat, baik di perkotaan maupun daerah pelosok menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi.
“Inovasi yang relevan tidak selalu datang dari teknologi tercanggih. Sering kali, inovasi yang signifikan lahir dari kebiasaan sederhana yang dilakukan sehari-hari,” kata Ima.
Oleh karena itu, Ima dan tim di SRIN konsisten meneliti perilaku konsumen sebelum mengembangkan solusi yang dibutuhkan dalam keseharian dan pekerjaan pengguna di Indonesia.
Dalam mengembangkan Galaxy AI Bahasa Indonesia, Ima dan tim dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti memahami nuansa budaya, ragam aksen, kosakata istilah dan konteks penuturan yang kompleks. Namun, semua itu mereka hadapi demi mendapatkan insight berharga dengan tujuan satu, Galaxy AI bisa lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat Indonesia.
“Saya pun sangat bangga saat tahu bahwa hasil kerja kami digunakan oleh banyak orang di Indonesia, dan bahkan menjadi inspirasi untuk negara lain,” kata Ima.
Bahkan, sejak akhirnya Bahasa Indonesia untuk Galaxy AI diluncurkan, Ima dan enam rekannya terus mengembangkan Galaxy AI di SRIN untuk menyempurnakan kemampuan bahasa supaya pengguna lebih nyaman dan tutur bahasa Indonesia yang tersaji relevan dengan saat ini. Proses pengembangan dilakukan melalui berbagai skenario pengujian (test case) yang dirancang berdasarkan pola interaksi nyata pengguna Indonesia dengan Galaxy AI.
Selain Galaxy AI, SRIN juga mengembangkan Samsung Gift Indonesia, S-Lime, Samsung Pay, dan Salaam, aplikasi yang dirancang khusus untuk mendampingi umat muslim di Indonesia dalam beribadah. Fitur-fitur di dalamnya meliputi Al-Qur'an digital, penentu arah kiblat, pengingat jadwal salat, kumpulan hadis, doa harian, serta panduan haji dan umrah.
Mutiara Ramadhani, Kuliner Indonesia Lahirkan Inovasi
Sama seperti Alishia dan Ima, Mutiara Ramadhani mengawali karirnya di Samsung Electronics Indonesia melalui program Management Trainee. Dia terus menggali insight dari masyarakat dan pengguna produk elektronik rumah tangga di Indonesia.
Ia melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari menganalisis percakapan di media sosial, melakukan survei mendalam, hingga berbicara langsung dengan konsumen. Dari berbagai temuan tersebut, lahir inovasi Ungkep Compartment, sebuah ruang penyimpanan khusus di kulkas dengan teknologi soft freeze yang menjaga bahan makanan tetap dingin tanpa membekukannya.
Dengan fitur ini, bahan makanan seperti ayam ungkep dapat langsung dimasak tanpa perlu proses thawing atau defrosting yang memakan waktu dan berisiko merusak rasa serta kualitas makanan.
“Dari insight konsumen Indonesia, kami menemukan peluang sekaligus cara baru untuk mengkomunikasikan fitur agar lebih relevan dengan kebutuhan mereka. Kami kemudian memperkenalkan nama ‘ungkep’ untuk fitur ini, dan respons dari konsumen Indonesia sangat positif,” ungkap Mutiara.
Keberhasilan strategi ini bahkan menarik perhatian Samsung di tingkat regional. Pendekatan kultural sesuai budaya setempat juga diadaptasi oleh negara-negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam, yang mayoritas penduduknya membeli ikan segar setiap hari dan membutuhkan tempat penyimpanan tanpa membekukannya. Ide pendekatan kultural yang dicetuskan oleh talenta Indonesia, menjadi kunci keberhasilan dalam mengukuhkan penerimaan kulkas Samsung di hati konsumen Asia Tenggara.
Mutiara dan timnya juga memanfaatkan insight konsumen dalam memasarkan Bespoke AI Refrigerator, kulkas pintar dengan teknologi SmartThings AI yang tidak hanya memonitor konsumsi listrik, tetapi juga memberikan saran resep berdasarkan bahan makanan yang tersedia. Semua fitur ini dapat diakses langsung melalui aplikasi SmartThings di ponsel, memberikan kontrol penuh dan ketenangan bagi pengguna.
Cerita Alishia, Ima, dan Mutiara menjadi bukti bahwa inovasi Samsung merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup konsumen Indonesia. Kisah mereka juga menunjukkan bahwa anak muda Indonesia mampu melahirkan inovasi besar dan dapat diterima dengan antusias.