337 Juta Data Penduduk RI Milik Dukcapil, Diduga Bocor di Forum Hacker

16 Juli 2023 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Data Penduduk RI milik Dinas Dukcapil Indonesia diduga bocor di forum hacker. Jumlah data yang dimiliki sang hacker yakni berjumlah 337.225.465 baris data.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut melebihi total penduduk Indonesia yang saat ini ada di angka 278 juta jiwa. Pakar keamanan siber mengeklaim tangkapan layar yang beredar di media sosial Twitter ini, akurat.
"Parah ini. Kalau klaimnya, benar dan kelihatannya akurat," kata pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya kepada kumparanTECH.
"Jadi kebocorannya terjadinya Juli 2023. Kalau lihat datanya ini ada yang mendapatkan akses ke database utama dan klaimnya seluruh Penduduk Indonesia."
Berdasarkan posting-an akun Twitter @DailyDarkWeb, ada sebanyak 300 juta lebih data penduduk yang diduga di-share di forum hacker. Data itu di-share oleh akun 'RRR.' Data memuat NIK, nama lengkap, tanggal lahir, tempat lahir, status keterangan akta, nama ibu ayah dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Alfons mengatakan bahwa data yang diduga bocor ini lebih parah daripada yang sebelumnya. Hal ini lantaran kata dia ada informasi terkait kecacatan, surat nikah, surat cerai hingga nomor paspor.
"Harusnya dilakukan audit terhadap pengelolaan data kependudukan. Apakah sudah menerapkan metode yang baik dan benar."
Bicara soal kasus kebocoran data, publik sebelumnya pernah dibuat geger dengan kabar dugaan 279 juta data penduduk Indonesia bocor dan dijual di forum hacker Raid Forum pada 2021 lalu.
Data pribadi yang bocor meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, nomor telepon, alamat email dan rumah, bahkan informasi gaji.
Data itu dijual seseorang dengan nama akun "kotz" di Raid Forums. Dia memberikan 1 juta sampel data. Data yang berukuran sekitar 50 MB ini diduga berasal dari situs BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT