3D Chat Booth Canggih dari Google: Ngobrol Serasa Bertemu Langsung

16 Oktober 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi teknologi 3D meeting Google. Foto: Dok. Google
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teknologi 3D meeting Google. Foto: Dok. Google
ADVERTISEMENT
Google merilis teknologi yang memungkinkan seseorang dapat ngobrol tatap muka dengan lawan bicara, tanpa bertemu langsung. Proyek canggih ini dinamai dengan Project Starline.
ADVERTISEMENT
Dengan teknologi ini, kamu bisa melihat lawan bicara dengan jelas, mirip seperti aslinya. Bahkan si pembicara selama pembicaraan tak menyadari bahwa citra gambar yang berada di depannya bukan orang aslinya.
"Seolah-olah saya bisa mengambil apel (milik lawan bicara) yang dia pegang. Warnanya merah dan cerah," kata periset Google, Jason Lawrence dilansir The Verge.
Project Starline pertama kali diperkenalkan di Google I/O 2021. Agar dapat berbicara ke lawan bicara, seseorang harus duduk di depan sebuah 'jendela ajaib' yang nantinya akan memproyeksikan si lawan bicara berbentuk 3D imaging.
“Kami memiliki terobosan dalam teknologi komunikasi yang membuat Anda merasa lebih dekat dan terhubung dengan orang-orang yang bisa berada di mana saja di seluruh dunia,” kata Andrew Nartker, direktur manajemen produk Starline.
ADVERTISEMENT
Tim menguji device Starline ke dalam ruang konferensi kecil. Untuk mendapatkan citra gambar 3D masing-masing lawan bicara, tim menempatkan lebih dari selusin kamera dan sensor yang mengarah ke orang yang sedang duduk.
Ilustrasi teknologi 3D meeting Google. Foto: Dok. Google
The Verge menyebut para penguji menganggap teknologi ini membuat obrolan maupun ekspresi akan terlihat jauh lebih alami ketimbang bicara lewat Zoom. Tak ada latensi dalam gerakan maupun percakapan.
Dalam pengetesan itu tak ada juga delay audio maupun visual yang dikhawatirkan akan terjadi. Namun peneliti tak dapat memungkiri masih ada kekurangan dalam pergerakan visual.
Ilusi masih tampak sesekali tak sempurna, seperti bentuk kepala yang terkadang tak berbentuk bulat jika seseorang maju mundur lepas dari jangkauan kamera dan sensor.
Belum lagi alat yang begitu besar sehingga tak mudah untuk di bawa ke mana-mana. Jendela ajaib ini lebih mirip seperti bilik di wartel.
ADVERTISEMENT
Tim Google nampaknya masih akan terus mengembangkan prototipe ini dalam beberapa waktu ke depan. Meski belum sempurna, namun peluang untuk alat ini dijual lebih luas sudah begitu besar.
"Ini adalah teknologi tahap awal yang menurut kami sangat menarik dan terobosan di luar angkasa," kata Nartker. Prototipe saat ini (belum benar-benar) menjadi produk final, saat ini."