4 Cara yang Bisa Dilakukan saat Mengalami Writer's Block

5 Desember 2017 12:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada etika dalam menulis email (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ada etika dalam menulis email (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian ketika sedang mengerjakan tugas akhir kuliah, lalu tiba-tiba kesulitan melanjutkan menulis padahal sudah sampai bab 2? Bisa jadi, kalian saat ini sedang mengalami apa yang disebut dengan “writer’s block.”
ADVERTISEMENT
Istilah writer’s block kerap didefinisikan sebagai sebuah kondisi yang dialami seorang penulis saat dia merasa begitu kesulitan untuk menuliskan sesuatu.
Tandanya pun cukup beragam, bisa berupa kehilangan ide, muncul perasaan takut dikritik oleh orang lain, atau kesulitan memulai karena terlalu perfeksionis dengan ide yang ada di kepala.
Lalu, apa saja hal yang bisa kalian lakukan agar writer’s block tidak lagi mengganggu proses pengerjaan tugas akhir kalian? Beberapa tips dari kumparan (kumparan.com) tentang cara mengatasi writer’s block berikut mungkin bisa kalian coba terapkan.
1. Tulis apapun yang muncul dalam pikiran
Jangan terlalu banyak berpikir untuk scorpio (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan terlalu banyak berpikir untuk scorpio (Foto: Pexels)
Menulis sesuatu yang mengharuskan kita untuk terus berada dalam satu topik memang terkadang melelahkan dan menjenuhkan. Meskipun kalian sedang dikejar oleh tenggat waktu pengumpulan, cobalah untuk sisihkan 10 hingga 15 menit sebelum mengerjakan tugas akhir kalian untuk menulis bebas.
ADVERTISEMENT
Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kalian kerjakan saat ini.
Dengan melakukan kegiatan ini secara rutin, kalian bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain.
2. Menulis bersama orang lain
Kedekatan Generasi Milenial dengan Teknologi (Foto: rawpixel)
zoom-in-whitePerbesar
Kedekatan Generasi Milenial dengan Teknologi (Foto: rawpixel)
Bila yang menjadi gangguan kalian dalam menulis adalah perasaan bosan, menulis bersama orang yang kalian kenal mungkin bisa menjadi sebuah solusi.
Namun, menulis bersama dalam hal ini bukan berarti berkolaborasi, melainkan mengerjakan bersamaan dalam sebuah ruangan yang sama. Sehingga, kegiatan menulis bisa sesekali diselingi dengan obrolan-obrolan santai, atau diskusi tentang beban pekerjaan bersama teman kalian.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah artikel di laman The Guardian disebutkan, hal seperti ini dapat membuat menulis menjadi bagian dari kehidupan pekerjaan sekaligus kehidupan sosial. Menulis bersama rekan kerja juga dikatakan dapat mengurangi perasaan cemas saat menyelesaikan pekerjaan.
3. Lakukan olahraga ringan
Olahraga pada pukul 4 sore hingga 7 malam. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga pada pukul 4 sore hingga 7 malam. (Foto: Thinkstock)
Menulis pasti menimbukan tekanan-tekanan tersendiri. Namun, jangan sampai pikiran dan badan kita terlalu terintimidasi dengan hal tersebut. Cobalah untuk jernihkan pikiran kalian sejenak dengan melakukan aktivitas olahraga ringan.
Kalian bisa melakukan berbagai gerakan-gerakan ringan seperti push-up, sit-up, atau mungkin yoga selama beberapa menit. Yang jelas, pastikan gerakan yang kalian lakukan membuat pikiran menjadi lebih rileks dan terbuka. Sebab kondisi yang seperti itu dapat membantu pikiran kita menjadi lebih imajinatif.
4. Berhenti menulis untuk beberapa waktu
Kerja sambil liburan (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Kerja sambil liburan (Foto: Thinkstocks)
Opsi lain yang bisia kalian pilih dalam mengatasi masalah writer’s block adalah dengan berhenti menulis untuk beberapa waktu. Gunakanlah 2 hingga 3 hari untuk berlibur ke suatu tempat favoritmu dan pastikan kembali dengan kondisi pikiran yang segar.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi tertentu, menulis terkadang memang tidak bisa dipaksakan. Meskipun begitu, opsi yang satu ini tidak lantas menjadi alasan untuk meninggalkan tugas yang tengah dikerjakan terlalu lama. Manfaatlah liburan tersebut sebagai sebuah cara untuk membuang kepenatan yang sudah menumpuk sebelum kembali pada pekerjaan.