5 Brand HP Terbesar di Indonesia Versi Canalys: Infinix Masuk, Realme Terdepak

19 Agustus 2022 10:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi smartphone. Foto: DisobeyArt/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi smartphone. Foto: DisobeyArt/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Firma riset Canalys kembali mengumumkan daftar brand handphone (HP) dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia selama kuartal kedua 2022. Ada kejutan untuk laporan kali ini, karena ada merek ponsel Infinix yang masuk dalam daftar tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil riset Canalys, Samsung menjadi raja di pasar smartphone Indonesia untuk periode Q2 tahun ini. Vendor HP asal Korea Selatan itu memiliki pangsa pasar sebesar 20 persen di Indonesia.
Vivo membuntuti Samsung di peringkat kedua dengan margin ketat 19 persen. Di posisi ketiga ada Oppo yang berhasil menyalip Xiaomi dengan perolehan pangsa pasar 18 persen, sementara Xiaomi harus puas berada di bawah Oppo dengan 16 persen.
Menariknya, ada nama baru di daftar brand HP dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Perusahaan asal China, Transsion, berhasil mendepak Realme dan masuk lima besar untuk pertama kalinya.
Transsion sendiri merupakan induk dari Infinix. Canalys mengatakan Transsion berhasil mencuri perhatian konsumen Indonesia dengan lini HP Infinix Hot yang dijual dengan harga sekitar Rp 2 jutaan.
Daftar 5 brand HP dengan pangsa besar di Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Foto: Canalys

Minat beli smarthpone turun

Indonesia tetap menjadi pasar HP terbesar di Asia Tenggara dengan pangsa pasar 37 persen dan 9,1 juta unit pengiriman. Canalys mengatakan penjualan ponsel Q2 2022 didorong oleh Ramadan dan perayaan Idul Fitri di mana banyak orang menerima tunjangan hari raya (THR).
ADVERTISEMENT
Namun, pertumbuhan penjualan smartphone justru kecil, dengan pengapalan sebesar 2 persen. Hal ini tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun di Asia Tenggara secara menyeluruh.
Canalys mencatat pengapalan ponsel di Asia Tenggara turun 7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya atau setara dengan 24,5 juta unit. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti inflasi yang membuat permintaan turun dan vendor HP yang kesulitan menjaga harga ponsel tetap rendah.