5 Fakta Menarik Ponsel Huawei P20 Pro

Ponsel Huawei P20 Pro. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)

Huawei resmi menghadirkan smartphone kelas premium seri P20 Pro ke Indonesia. Ponsel yang dibanderol dengan harga Rp 12 juta itu sudah bisa dipesan di dua situs e-commerce: Lazada dan Erafone, mulai Kamis (28/6) hingga Rabu (04/7).

Jika kamu masih ragu membeli P20 Pro, ada baiknya simak lima fakta menarik yang dimiliki smartphone flagship mirip Huawei ini. Berikut daftarnya!

- Ponsel dengan kamera berteknologi Leica

Kamera Huawei P20 Pro sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya smartphone ini memiliki tiga kamera utama buatan pabrikan kamera ternama, Leica.

Masing-masing tiga kamera belakang memiliki resolusi 40 MP (RGB, f/1.8), 20 MP (monokrom, f/1.6) dan 8 MP (telephoto, f/2.4) disertai lampu flash. Sementara untuk kamera depan beresolusi 24 MP dengan lampu flash yang letaknya berada di notch alias poni di bagian atas layar.

Sensor gambar yang sangat sensitif dari P20 Pro mampu merekam foto pada pencahayaan rendah dengan ISO sampai 102400. Selain itu, terdapat fitur super slow motion dan teknologi AI Camera yang membuat hasil foto lebih natural dan detail.

Menurut hasil riset DxOMark, kemampuan fotografi Huawei P20 Pro lebih baik dibandingkan Samsung Galaxy S9.

Ponsel Huawei P20 Pro. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)

- Desain ponsel kekinian

Huawei P20 Pro memiliki desain yang berbeda dengan smartphone lainnya. Apalagi warna Twilight yang dipilih pada smartphone ini terlihat elegan.

Bodi belakang P20 Pro punya efek gradasi dengan pergerakan warna yang bisa berubah ketika dilihat dari sudut yang berbeda.

Kemudian, bagian depan P20 Pro juga menampilkan desain layar yang cukup luas atau bezel-less dengan ukuran 6,1 inci. Terdapat notch atau poni di bagian atas layar yang bisa diatur untuk disembunyikan.

Ponsel Huawei P20 Pro. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)

- Performa mumpuni berkat spesifikasi kelas premium

Soal performa Huawei P20 Pro sudah tidak perlu diragukan lagi, karena ia ditunjang prosesor Kirin 970 yang diproduksi sendiri. Kemampuannya itu didukung dengan RAM 6 GB dan memori internal 128 GB, serta kapasitas baterainya besar 4.000 mAh.

Smartphone ini juga berjalan di sistem Android 8.1 Oreo dengan antarmuka EMUI 8.1 yang sudah dikustomisasi sepenuhnya dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan. Kemudian memiliki sertifikat IP67 terbukti tahan air dan debu.

- Sertifikasi TKDN 30 persen di software

Setiap ponsel berteknologi 4G LTE diwajibkan mematuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen, dan itu juga berlaku untuk Huawei P20 Pro. Aturan itu dipenuhi Huawei melalui jalur software atau peranti lunak lokal.

Deputy Country Director Huawei Device Indonesia, Lo Khing Seng, mengaku produksi P20 Pro berbeda dengan ponsel Huawei lainnya, karena teknologi perakitannya di Indonesia tidak mendukung.

"Untuk P20 Pro ini tekankan lewat jalur software (untuk TKDN 30 persen), ada bagian part yang dari Indonesia sekitar 30 persen. Bukan dirakit di sini, tetapi didatangkan langsung dari luar, cuma menambahkan komponen lain, seperti kardus dan lain-lain," katanya saat ditemui di acara peluncuran Huawei P20 Pro di Jakarta, Kamis (28/6).

Ponsel Huawei P20 Pro. (Foto: Huawei)

- Ponsel flagship dengan harga bersaing

Munculnya Huawei P20 Pro di Indonesia membuat persaingan smartphone kelas premium menjadi ketat. Harga Rp 12 Juta yang dibanderol untuk P20 Pro bersaing tipis dengan ponsel premium lainnya, seperti Samsung Galaxy S9 yang dihargai Rp 12,5 Juta.

Huawei P20 Pro akan membuat pengguna smartphone semakin sulit menentukan pilihan dalam membeli ponsel baru. Harga murah di kelasnya dengan fitur kamera canggih adalah sebuah pilihan yang menarik.