5 Gadget Ikonik Jadul yang Kini Tinggal Kenangan

4 Agustus 2017 8:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gadget klasik yang kini sudah mati. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gadget klasik yang kini sudah mati. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Gadget yang sekarang kita pakai tak akan lagi dipandang canggih jika sudah ada alat lain yang punya fungsi dan fitur lebih banyak, lebih ringan, dan lebih bergengsi. Dengan kondisi seperti itu, perangkat elektronik tentu tidak dapat bertahan lama. Semua rongsok pada waktunya. Sudah banyak gawai yang dahulu dipakai banyak orang kini hanya tinggal kenangan setelah produsennya tak lagi mau merakit dan menjualnya karena "sudah ketinggalan zaman." Sebagai nostalgia untuk mengingat kembali kenangan kalian, berikut di bawah ini adalah 5 gadget jadul yang dahulu primadona kini sudah punah dan terlupakan: Pager
Pager. (Foto: CFA (Country Fire Authority)/YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Pager. (Foto: CFA (Country Fire Authority)/YouTube)
Pager atau radio panggil menjadi gadget teknologi yang paling ikonik di era 1990-an. Sebagai perangkat telekomunikasi nirkabel mungil, ia memiliki nada khas yang menandakan bahwa ada pesan alfanumerik yang diterima untuk penggunanya. Sayangnya, fenomena pager harus berakhir begitu memasuki era 2000-an, setelah kehadiran ponsel fitur yang mulai mendominasi dan mempermudah urusan berkomunikasi jarak jauh pengguna. Walkman
Sony Walkman. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Sony Walkman. (Foto: Pixabay)
Diluncurkan pertama kali di tahun 1979, Sony Walkman langsung mengubah kebiasaan masyarakat dalam mendengarkan musik. Dengan perangkat portabel ini, mereka tidak perlu lagi membawa pemutar kaset yang berukuran besar macam boombox atau mini compo. Seiring berkembangnya zaman, kaset tape mulai teralihkan ke CD, dan kemudian lahirlah format digital. Semakin populernya pemutar MP3, Sony terpaksa harus menghentikan produksi Walkman berbasis kaset pada Oktober 2010. VCR
ADVERTISEMENT
Video Cassette Recorder (VCR). (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Video Cassette Recorder (VCR). (Foto: Pixabay)
Perangkat video cassette recorder (VCR) pernah mengalami kejayaan di era 1980-an dan 1990-an. Perangkat i nibiasa dipakai pengguna untuk merekam siaran televisi favorit karena tidak memiliki waktu untuk menontonnya. Umur VCR sendiri termasuk panjang. Lahir pertama kali oleh Ampex pada 1956, VCR akhirnya menyerah di tahun 2016 setelah produsen terakhirnya, Funai, menyatakan berhenti memproduksinya karena "kesulitan mencari suku cadangnya." Floppy Disk
Floppy disk. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Floppy disk. (Foto: Pixabay)
Mereka yang lahir di era 2000-an tidak akan mengenal betapa berharganya punya alat ini. Sebelum kehadiran hard disk portabel, flash disk, atau bahkan CD/DVD, Floppy disk atau disket adalah senjata andalan di era 1970-an hingga akhir 1990-an untuk menyimpan data dokumen penting. Disket memiliki bentuk persegi empat dengan ukuran 8 inci, 5 1/4 inci dan 3 1/2 inci. Seperti ukurannya, kapasitas penyimpanannya juga beragam, mulai dari 360 KB hingga 2,88 MB. Dengan besarnya ukuran data komputer yang ada saat ini, tak mengherankan jika disket sudah tak berguna lagi. iPod
iPod Nano. (Foto: Beck Diefenbach/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
iPod Nano. (Foto: Beck Diefenbach/Reuters)
Kepopuleran iPhone yang semakin meninggi secara tidak langsung memakan korban. iPod, yang ketenarannya telah tergerus, dipastikan bakal dilupakan Apple, setelah perusahaan memastikan tak lagi memproduksinya per Juli 2017. Versi yanh dihentikan oleh Apple adalah iPod Nano dan Shuffle, menyusul iPod Classic yang lebih dulu dibunuh. Kini yang tersedia hanyalah iPod Touch, yang mirip dengan iPhone, tapi tak memiliki fitur seluler dan tak bisa melakukan panggilan telepon. iPod pertama kali tiba pada tahun 2001. Ia bukanlah pemutar musik digital pertama di dunia, tetapi ekosistem musik digital yang dibangun Apple melalui iPod dan iTunes, berhasil menghidupkan industri musik dan memasukkan 1.000 lagu ke dalam saku. Apple, yang berbasis di Cupertino, California, telah menjual lebih dari 400 juta iPod sejauh ini, sementara penjualan iPhone melampaui 1 miliar unit per Juli 2016.
ADVERTISEMENT