500 Juta Data Tamu Hotel Marriott Dicuri, Termasuk Sheraton dan Westin

30 November 2018 21:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Marriot di pintu masuk Hotel New York Marriot Downtown di New York, AS. (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Marriot di pintu masuk Hotel New York Marriot Downtown di New York, AS. (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
ADVERTISEMENT
Catatan informasi pribadi milik 500 juta tamu dari perusahaan jaringan hotel terbesar di dunia, Marriott International, telah dibobol oleh peretas alias mengalami pelanggaran data, yang ternyata sudah berlangsung sejak 2014.
ADVERTISEMENT
Jaringan hotel ini mengatakan basis data reservasi dari divisi Starwood Hotels and Resorts, yang merupakan anak usaha Marriott, telah dimasuki secara tidak sah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Merek hotel yang berada di bawah Starwood antara lain W Hotels, Sheraton, Le Meridien, Westin, dan Four Points by Sheraton. Sementara hotel dengan merek Marriott memakai sistem reservasi yang jaringannya terpisah.
Logo Hotel New York Marriott Marquis. (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Hotel New York Marriott Marquis. (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
Berdasarkan penyelidikan internal, ditemukan bahwa "pihak yang tidak sah telah menyalin dan mengenkripsi informasi."
Data 500 juta catatan pelanggan itu, sebanyak 327 juta di antaranya adalah catatan beberapa kombinasi nama, alamat email, nomor telepon, alamat rumah, nomor paspor, informasi akun, tanggal lahir, jenis kelamin, serta informasi check-in dan check-out.
Hotel Four Points by Sheraton di Havana, Kuba (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Hotel Four Points by Sheraton di Havana, Kuba (Foto: REUTERS/Stringer)
Manajemen Marriott mengatakan beberapa catatan juga termasuk informasi kartu pembayaran terenkripsi, tetapi mereka tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa kunci enkripsi itu juga telah dicuri oleh peretas.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat menyesalkan insiden ini terjadi," kata manajemen Marriott, dikutip dari BBC. "Marriott telah melaporkan insiden ini kepada penegak hukum dan terus mendukung penyelidikan mereka. Perusahaan telah mulai memberi tahu pihak berwenang."
Grup hotel Marriott berkata pihaknya akan memberi tahu pengguna yang informasi pribadinya terindikasi telah diambil oleh peretas. Perusahaan juga membuat situs web untuk memberi informasi lebih lanjut ke pelanggan yang terpengaruh.