Ilustrasi Telkom

57 Tahun Telkom: Digital Bisa untuk Semua

6 Juli 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Telkom. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Telkom. Foto: Shutter Stock
Sejak berdiri tahun 1965, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memberikan layanan telekomunikasi digital terbaik bagi masryarakat Indonesia. Telkom melaksanakan tugasnya dengan membangun infrastruktur, platform, serta layanan untuk memberi akses telekomunikasi serta digitalisasi yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Telkom berkomitmen menerapkan tiga pilar dalam hal mempercepat digitalisasi Indonesia, yakni Lingkungan Digital, Masyarakat Digital, dan Ekonomi Digital. Dengan Lingkungan Digital, Telkom menghadirkan infrastruktur telekomunikasi yang merata di seluruh Indonesia hingga pelosok sehingga masyarakat memiliki hak yang sama dalam mengakses internet dan menggunakan teknologi digital.
Melalui Masyarakat Digital, Telkom menyediakan produk dan layanan digital yang dapat mendorong terciptanya literasi digital dan mendukung beragam aktivitas masyarakat. Terakhir, ada Ekonomi Digital dengan optimalisasi digital dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan mengakselerasi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Dengan orientasi kepada pelanggan (customer-oriented), Telkom terus melangkah maju mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi apa yang masyarakat sedang butuhkan. Digitalisasi ini dilakukan untuk Indonesia yang lebih baik.
Saat ini Telkom memiliki portofolio bisnis tersebar hampir di semua sektor teknologi di Indonesia. Pertama ada digital connectivity, yang menjamin infrastruktur telekomunikasi menghubungkan masyarakat Indonesia dan mencakup seluruh wilayah Indonesia, mulai dari penyediaan 4G/5G, satelit, fiber optik, hingga menara BTS. Layanan konektivitas Telkom di sektor ini, yang terdiri dari Telkomsel, IndiHome, Mangoesky, hingga Orbit Telkomsel yang setidaknya berhasil menjangkau 99 persen populasi Indonesia.
Kedua digital platform, bagaimana Telkom berperan dalam menyelesaikan masalah di masyarakat, kalangan bisnis, hingga lembaga pemerintahan. Subsektornya antara lain: payment / blockchain, big data analytic dan AI, IoT / M2M, cloud computing, dan data center, dengan produk andalannya BigBox (Satu Data Indonesia), Antares (IoT), PeduliLindungi (kesehatan), Logee (logistik), PaDi UMKM (usaha mikro kecil menengah), dan masih banyak digital platform lainnya.
Terakhir, digital services Telkom hadir dengan penyediaan berbagai layanan digital yang dilakukan secara selektif. Pengembangan dan penyediaan di domain ini dilakukan Telkom lewat aksi akuisisi atau kemitraan. Layanan yang dihadirkan di antaranya Pijar Mahir dan Kuncie (pendidikan), MaxStream (streaming video), Gameqoo (game), hingga Dunia Games (eSport).
Ilustrasi Telkom. Foto: Shutter Stock
Semua produk Telkom tidak akan jauh dari tujuan Telkom, yakni “mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi pemangku kepentingan”.
Kemudian Telkom juga mencanangkan lima strategi besar, disebut Five Bold Moves, dalam memperkuat diri menjadi perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia. Direktur Utama yang juga CEO Telkom Group, Ririek Adriansyah, menyebutkan bahwa strategi besar itu dilakukan dengan melakukan investasi pada infrastruktur telekomunikasi dan platform digital secara berimbang, untuk meningkatkan valuasi dan laba perusahaan.
Strategi pertama adalah secara bersamaan mengembangkan konektivitas berbasis mobile dan kabel (mobile and fixed connectivity/FMC). Kedua, melepas bisnis infrastruktur menjadi anak usaha terpisah. Hal ini telah diawali dengan konsolidasi bisnis menara Telkom ke dalam PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL).
"Ini yang disebut strategi unlocking infrastructure. Kalau cuma bisnis telco saja, kita dapat valuasi sekitar 6 kali. Tapi begitu bisnis infrastruktur menara kita lepas, kita dapat valuasi sampai 15 kali. Ini ibarat telur ayam dicampur telur bebek, harganya murah. Tapi begitu dijual terpisah, kita bisa jual telur bebek lebih mahal daripada telur ayam," ujar Ririek dalam FGD Media bertema 'Telkom's Future Growth Engine' di Yogyakarta, Rabu (8/6).
Strategi ketiga yakni mengembangkan bisnis data center jadi anak usaha tersendiri. Hal ini dilakukan melalui PT Sigma Tata Sadaya yang mengelola Telkom Data Center melalui brand NeutraDC.
Sedangkan yang keempat mengembangkan bisnis layanan teknologi informasi untuk korporasi atau business to business IT services. Terakhir, mengembangkan bisnis layanan digital (digital services) yang dapat meningkatkan skala usaha Telkom Group.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten