59% Pengguna HP di RI Sudah Adopsi AI, Dipakai buat Cari Info - Edit Konten

Ummu Hanni, Associate Director Kantar Indonesia, di acara Galaxy AI for Content Creation, Jakarta, Kamis (6/2). Foto: Muhammad Fikrie/kumparan

Indonesia ternyata tidak ketinggalan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Riset membuktikan lebih dari setengah populasi Indonesia sudah siap dengan AI.

Kantar, firma riset yang menganalisis sikap dan perilaku konsumen, menemukan adopsi AI di Indonesia sudah semakin tinggi. Penemuannya didukung dengan meningkatnya penetrasi internet di negara ini, dengan 89 persen responden mengakses internet melalui handphone (HP).

"Jadi ketika kita tanya, 'apakah teman-teman atau adik-adik semua pernah menggunakan AI in the past 6 months, at least sekali pernah enggak sih secara aktif?' Ternyata, sudah nyaris 60 persen secara general, which means Indonesian consumers itu sebenarnya ready," kata Associate Director Kantar Indonesia, Ummu Hanni, di acara Galaxy AI for Content Creation, Jakarta, Kamis (6/2).

Ummu menambahkan, penggunaan AI sendiri sangat luas. Di Indonesia, artificial intelligence paling sering dimanfaatkan untuk pencarian informasi di internet, mencapai 79 persen.

Sementara itu, 70 persen responden menggunakan AI untuk kebutuhan kreativitas, seperti mendesain hingga mengedit konten. Sisanya untuk terjemahan bahasa percakapan (60 persen), menulis atau edit teks (57 persen), dan analisis data (53 persen).

"Untuk searching information itu pasti sudah biasa, dan itu penggunaan yang paling tinggi," ujarnya. "Tapi yang kita notice juga adalah selain mencari informasi, ternyata Indonesian consumers itu juga menggunakan (AI) untuk creative purpose."

Samsung Galaxy S25 Ultra. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan

Sebanyak 74 persen responden menilai kehadiran fitur AI untuk pembuatan konten kreatif. Kecerdasan buatan disebut dapat mempercepat proses edit foto atau video, yang sebelumnya membutuhkan 2 sampai 3 jam, kini bisa hanya dengan sekali klik.

Fitur AI Jadi Salah Satu Alasan Beli HP Premium

Senada dengan Kantar, Samsung Indonesia juga mengatakan penggunaan AI di HP semakin meningkat belakangan ini. Fitur AI disebut menjadi salah satu faktor pertimbangan konsumen sebelum membeli smartphone flagship.

Samsung memiliki teknologi kecerdasan buatan bernama Galaxy AI. Fitur ini debut di Galaxy S24 Series, yang meluncur tahun lalu.

"Dari top 3 key buying factor Galaxy S24 Series yang lalu, AI itu kalau gak salah nomor 2 atau nomor 3. Sebelum itu gak pernah ada AI," kata Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia.

Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia; Ummu Hanni, Associate Director Kantar Indonesia; dan Anjas Maradita, Content Creator & AI Enthusiast, di acara Galaxy AI for Content Creation, Jakarta, Kamis (6/2). Foto: Muhammad Fikrie/kumparan

Oleh karenanya, Samsung berkomitmen mengembangkan fitur Galaxy AI di smartphone-nya agar semakin relevan dengan kebutuhan harian pengguna. Dan ini dilakukan pada Galaxy S25 Series yang baru dirilisnya.

Galaxy S25 Series memiliki sejumlah fitur AI baru, salah satunya Audio Eraser yang dapat mengeliminasi suara mengganggu di latar video. Ada juga Auto Trim, fitur di aplikasi bawaan Studio, yang memungkinkan AI memangkas video secara otomatis.

Sementara itu, Google Gemini telah terintegrasi dengan berbagai aplikasi bawaan di Galaxy S25 Ultra, memungkinkan pengguna mengaksesnya lewat perintah suara. Contoh, pengguna bisa meminta Gemini untuk meringkas isi konten dari YouTube.

Samsung turut memberikan pembaruan untuk fitur lama Galaxy AI, misalnya, Portrait Studio kini mampu memberikan hasil ilustrasi gambar AI yang lebih realistis, tak lagi tampak seperti kartun. AI select pun mendapatkan update, memungkinkan fitur membuat gambar GIF dari konten video yang muncul di layar Galaxy S25 Series.