6 Cara Cek Fakta atau Hoaks Berita di Internet

19 Februari 2019 8:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi internet  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi internet Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Peredaran hoaks atau berita palsu di media sosial semakin marak, terlebih menjelang pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 pada 17 April 2019 mendatang. Para pengguna internet dituntut harus cerdas dalam memilah mana berita yang benar dan mana yang dikategorikan berita bohong atau hoaks.
ADVERTISEMENT
Jika hoaks terus dibiarkan, hal itu dapat mengancam ketentraman hidup bermasyarakat. Mirisnya lagi, belum ada cara pasti untuk validasi kebenaran sebuah berita.
Nurfahmi Budiarto dari Aliansi Jurnalis Indonesia menjelaskan, hoaks sendiri sebenarnya dibagi ke dalam dua tipe, yaitu misinformasi dan disinformasi. Keduanya sama-sama merupakan berita palsu yang sudah terlanjur tersebar. Perbedaannya terletak di motifnya.
"Misinformasi itu menyampaikan informasi yang salah tapi orang yang membagikannya percaya itu benar. Sedangkan disinformasi, orang yang menyebarkan informasi itu tahu kalau beritanya salah. Dia sengaja menyebarkan," jelas Nurfahmi saat ditemui di kantor Google Indonesia di Jakarta, Senin (18/2).
Nurfahmi Budiarto dari Aliansi Jurnalis Indonesia di kantor Google Indonesia. Foto: Google Indonesia
Untuk mengatasi penyebaran misinformasi dan disinformasi, Nurfahmi dan tim Google Indonesia memberikan beberapa tips yang cukup membantu kamu untuk memvalidasi kebenaran sebuah berita. Berikut caranya.
ADVERTISEMENT
1. Verifikasi alamat situs
Kamu mungkin mendapatkan sebuah kabar burung ketika kamu sedang menjelajah media sosial dan menemukan link terkait sebuah isu. Untuk memastikan kebenarannya, kamu bisa mengecek alamat situs tersebut.
Ilustrasi Internet Foto: Pixabay
Perlu diketahui bahwa situs dengan domain blogspot atau wordpress biasanya datang dari individu atau kelompok biasa, bukan organisasi atau media. Kamu juga bisa mengecek sebuah situs terpercaya atau tidak di domainbigdata.com.
2. Detail visual
Jika kamu menemukan sebuah foto sebuah berita gambar, pertama-tama kamu harus memperhatikan detail visualnya. Misalnya logo, banner, gedung, dan suasana di sekitarnya.
Ilustrasi mesin pencari Google. Foto: Pexels via Pixabay
Untuk memastikan, kamu bisa mencari lewat search engine Google tentang tempat atau logo sebuah lembaga dalam gambar tersebut.
3. Iklan
ADVERTISEMENT
Perlu diperhatikan bahwa kamu juga harus hati-hati dengan situs yang memiliki iklan yang sangat banyak. Biasanya, media abal-abal bakal menjebak kamu untuk mengklik link berita mereka agar bisa mendapatkan iklan.
4. Cari ciri media
Sebuah media biasanya akan memberikan laporan aktual dan terpercaya karena mereka selalu mencantumkan waktu. Selain itu, media juga bakal melakukan verifikasi dan validasi berita melalui narasumber terpercaya sebelum mempublikasi.
Ilustrasi internet Foto: pixabay
5. Cek 'About Us'
Jika sebuah situs terlihat sangat meyakinkan, namun kamu masih ragu dengan kebenarannya, kamu bisa mengecek apakah situs tersebut memiliki profil pemilik atau tidak. Biasanya profil ini tersedia di kolom About Us.
Media terpercaya dipastikan bakal memiliki profil lengkap tentang kantor beritanya. Sedangkan media abal-abal akan selalu anonim.
ADVERTISEMENT
Hal ini menandakan bahwa media terpercaya mengikuti Undang-undang Pers dan telah berbadan hukum karena pasti memiliki penanggung jawab.
Ilustrasi Internet. Foto: fancycrave1 via Pixabay
6. Sensasional
Bagi para pembaca yang menemukan berita aneh dan ingin mencari kebenarannya, kamu bisa mengecek keberadaan berita tersebut di media mainstream atau cukup dengan menuliskan kata kunci di Google. Di sana kamu bisa melihat ada atau tidaknya berita yang kamu cari di platform berita lain.
Yang satu ini memang sulit, karena biasanya situs berita mainstream juga kerap kali memberikan judul berita yang sensasional alias click bait. Untuk itu, Nurfahmi juga mengimbau media-media mainstream agar tidak menuliskan judul yang terlalu sensasional.
Media sosial Foto: Thinkstock
Selain membagi tips, Nurfahmi juga menjelaskan beberapa jenis misinformasi dan disinformasi. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Satire
Satire atau parodi biasanya dihadirkan dalam bentuk meme yang sekedar untuk lucu-lucuan. Pemilik atau penyebar tidak ada maksud untuk menyakiti, namun hal ini berpotensi membodohi audiens.
2. Konten menyesatkan (misleading)
Penulis biasanya sengaja mengemas sebuah isu untuk menyesatkan audiens. Isu tersebut dibuat sedemikian rupa untuk menyerang individu atau kelompok, dan biasanya 'memelintir' ucapa-ucapan dari individu atau kelompok yang diserang.
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
3. Konten ASPAL
Konten ASPAL maksudnya adalah berita yang tidak diketahui orisinalitasnya (asli atau palsu). Pembuat konten menciptakan seolah-olah berita diambil dari sumber terpercaya namun sebenarnya palsu.
Contohnya adalah menempatkan logo atau lambang Pancasila sebagai tanda dokumen kepresidenan dalam sebuah surat palsu. Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa surat palsu tersebut merupakan surat resmi yang dikeluarkan Presiden Indonesia.
Ilustrasi hoax Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
4. Konten pabrikasi
Konten pabrikasi adalah sebuah berita yang sengaja dibuat untuk menyesatkan. Sama sekali tidak ada faktanya alias 100 persen tidak benar.
5. Berita 'gak nyambung'
Nurfahmi mengatakan bahwa pembuat konten kerap kali membuat sebuah berita dengan judul berita dan foto yang tidak memiliki kesinambungan. Entah karena sengaja atau kecelakaan, namun hal ini sangat berpotensi menyesatkan audiens.
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
6. Salah konteks
Misinformasi yang satu ini biasanya terjadi jika pembuat konten menghilangkan konteks asli dari sebuah wacana, lalu disebar. Akibatnya, audiens menangkap informasi tersebut di luar dari konteks yang sebenarnya.
7. Konten manipulatif
Konten manipulatif adalah konten yang memiliki informasi yang asli di dalamnya namun dimanipulasi sedemikian rupa sehingga membuat audiens menangkap berita tersebut sesuai dengan keinginan si pembuat konten.
ADVERTISEMENT