Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
7 Sektor Bisnis yang Bisa Ditingkatkan Lewat Teknologi Cloud
28 November 2017 21:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Teknologi komputasi awan atau cloud computing dianggap bisa memberikan dampak yang besar dalam perkembangan bisnis sebuah perusahaan. Lewat teknologi cloud, perusahaan atau technopreneur dapat mengembangkan bisnisnya dengan lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Salah satu keuntungan menggunakan teknologi cloud, misalnya adalah perusahaan atau pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pembelian dan pengelolaan infrastruktur IT seperti server dan data center ataupun mengeluarkan biaya tambahan dalam menyediakan ruang khusus untuk perangkat-perangkat tersebut. Hal itu tidak perlu dilakukan, karena semua sudah disediakan oleh cloud provider, perusahaan hanya membayar teknologi yang digunakan saja.
Semakin banyak bisnis di Indonesia yang memanfaatkan teknologi Cloud dalam berbagai industri dapat menjadikan peluang untuk could provider. Hal itu yang menjadikan Google mengembangkan bisnis teknologi cloud di Indonesia.
"Sebuah perusahaan teknologi harus memiliki keahlian dalam hal jaringan, mobilitas, keamanan, pengelolaan data, serta kemampuan untuk dapat terus menyediakan layanan berperforma tinggi dengan biaya yang rendah. Google membantu mewujudkan semua itu melalui Google Cloud," kata Managing Director Google Cloud Asia Pacific, Rich Harshman saat ditemui di acara Google Cloud Summit Jakarta di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Selasa (28/11).

ADVERTISEMENT
Teknologi Cloud Membantu di Berbagai Industri
Kemudahan dan manfaat teknologi Cloud dapat mengembangkan bisnis secara efisien. Lalu, Apa saja lini bisnis yang dapat memanfaatkan teknologi cloud ?
Dalam presentasinya mengenai Google Cloud, Harshman menjelaskan beberapa bisnis yang dapat bersinergi dengan teknologi cloud. Di antaranya adalah:
- Bisnis telekomunikasi dan jaringan sosial, bisa diterapkan sistem cloud untuk melakukan pemetaan atau perencanaan, penyederhanaan sistem, pemantauan perawatan perbaikan, dan jaringan.
- Bisnis kesehatan dan ilmu hayati, terdapat optimalisasi manajemen kesehatan, dan identifikasi penyakit melalui diagnostik data pasien.
- Bisnis e-commerce dapat menjadi andalan dalam perencanaan persediaan barang, meningkatkan pemasaran lintas saluran, mengetahui segmentasi dan penargetan pasar, dan kemudahan otomatisasi on/offboarding.
- Bisnis pariwisata, teknologi cloud dapat digunakan untuk penjadwalan penerbangan, penetapan harga, pengelolaan penyelesaian keluhan pelanggan dan mengetahui pola lalu lintas serta analisis tanggapan di media sosial.
ADVERTISEMENT

- Bisnis layanan finansial, cloud bisa dimanfaatkan untuk menganalisa dan regulasi resiko, mengetahui segmentasi pelanggan, pengelolaan kampanye penjualan dan pemasaran dan evaluasi kelayakan kredit.
- Bisnis manufaktur atau properti, komputasi awan dapat melakukan kecenderungan pembelian, dan pemeliharaan prediktif.
- Bisnis transportasi dan logistik juga tidak luput dari kehadiran cloud, di mana teknologi ini berfungsi untuk analisis penggunaan daya, penentuan harga, dan mengetahui permintaan dan pasokan barang atau jasa yang dibutuhkan.
Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Cloud
Untuk menjalankan bisnis dengan nyaman saat menggunakan teknologi cloud, tentu dibutuhkan keamanan dan infrastruktur yang memadai. Google Cloud mengakui kebutuhan akan kedua hal itu sangat penting, oleh karena itu mereka menerapkan sistem Data Loss Prevention (DLP) API.
ADVERTISEMENT
Salah satu fungsi dari sistem keamanan ini adalah mencegah kerugian data yang hilang dan memproteksi data yang bersifat privasi dan sensitif, mulai dari alamat email, nomor kartu kredit, hingga nomor telepon.

Dengan menggunakan DLP ini, data yang dimasukkan akan langsung terenkripsi, sehingga data tersebut akan aman dari ancaman kejahatan siber.
Selain keamanan, Google Cloud juga sedang membangun kabel bawah laut untuk meningkatkan saluran informasi di Asia Tenggara lewat proyek yang dinamakan Indigo.
Proyek bersama yang dikerjakan oleh Google dengan AARNet, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners dan Telstra ini akan menghubungkan Australia dan Asia yang di antaranya meliputi kota Perth, Sydney, dan Singapura, dengan cabang ke Jakarta. Alcatel Submarine Networks akan membangun kabel bawah laut ini yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2019.
ADVERTISEMENT
"Kabel baru akan menjangkau sekitar 9.000 kilometer, dan dua pasang seratnya menghasilkan kapasitas desain sekitar 18 terabit per detik (Tbps), proyek dengan investasi sekitar 30 miliar dolar AS ini dapat membuka peluang bagi orang-orang di kawasan Asia Tenggara dapat optimal memanfaatkan Google Cloud," ujar Harshman.
Pria yang sempat menjabat Head of ASEAN for Amazon Web Services (AWS) ini berharap Google Cloud dapat menjadi kekuatan dan membantu beragam bisnis Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.