7 Startup Asal Indonesia Sedot Perhatian di Texas, AS

10 Maret 2019 16:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Startup asal Indonesia di forum The Power of Indonesian Creative Economy: Austin Chapter di Texas, AS Foto: Istimewa/KJRI Houston
zoom-in-whitePerbesar
Startup asal Indonesia di forum The Power of Indonesian Creative Economy: Austin Chapter di Texas, AS Foto: Istimewa/KJRI Houston
ADVERTISEMENT
Produk-produk inovatif yang diciptakan oleh tujuh perusahaan startup asal Indonesia menyedot perhatian para pelaku kreatif di Amerika Serikat. Produk-produk mereka ini diperkenalkan di acara South by Southwest Festival (SXSW) 2019 di Austin, Texas, dalam forum bisnis bertajuk The Power of Indonesian Creative Economy: Austin Chapter.
ADVERTISEMENT
“Salah satu produk ekonomi kreatif unggulan Indonesia yang ditampilkan adalah mesin TeleCTG, versi portable dari alat Cardiotocography (CTG) untuk melihat kondisi bayi guna menekan risiko kematian ibu dan bayinya saat proses kandungan dan melahirkan,” ujar Shirley Malinton, Konsul Ekonomi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Texas, AS, dalam rilisnya kepada kumparan, Minggu (10/3).
Shirley Malinton, yang pernah menjadi bintang film idola remaja era 70-80an tapi kemudian banting setir memilih karier sebagai diplomat, menuturkan startup dengan produk ekonomi kreatif unggulan lainnya dari Indonesia adalah Ars, Decoding, MTarget, Nodeflux, Noore Sport Hijab, Knok Percussion, dan Hello Dangdut.
Menurut penjelasan Shirley, Ars adalah aplikasi desain produk yang memungkinkan pengguna mewujudkan desain dari nol. Adapun Decoding adalah aplikasi pemasaran produk lokal Indonesia ke pasar global. Sedangkan alat marketing digital MTarget kini menjadi solusi bagi usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia dan ASEAN.
ADVERTISEMENT
Startup lainnya, yakni Nodeflux, menyediakan software analisis intelijen yang dapat mendeteksi wajah, plat nomor, dan jenis kendaraan. Sementara startup Noore membawa hijab modern yang cocok untuk wanita aktif dan telah digunakan oleh atlet Asian Games 2018 untuk cabang olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, handball, dan sport climbing.
Adapun Knok Percussion memukau dengan alat music Cajon yang menjawab kebutuhan musisi modern masa kini. Sedangkan Hello Dangdut menawar mesin boks musik mini untuk mempromosikan musik dangdut Indonesia.
“Produk-produk unggulan ekonomi kreatif Indonesia tersebut menarik perhatian puluhan pelaku ekonomi kreatif dan pengusaha di Austin yang menghadiri forum bisnis,” ujar Shirley Malinton.
Forum The Power of Indonesian Creative Economy: Austin Chapter di Texas, AS Foto: Istimewa/KJRI Houston
Forum bisnis ekonomi kreatif ini diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI Houston bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif dan Austin Chamber of Commerce. Forum ini dihadiri antara lain oleh wakil dari Kantor Gubernur Texas Camy Jones.
ADVERTISEMENT
Konsul Jenderal RI Houston Nana Yuliana menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku muda ekonomi kreatif Indonesia dan menyampaikan harapannya agar forum bisnis ini bermanfaat dalam memfasilitasi pertemuan dengan investor di Austin.
“Austin ini sering disebut sebagai 'Silicon Hills of the South' di mana banyak pengusaha IT dan venture technology capitalist,” papar Nana.
Sementara itu Wakil Kepala Badan Kreatif Ekonomi (Bekraf) Ricky Pesik menjelaskan tentang perkembangan pesat dan keistimewaan produk-produk kreatif ekonomi Indonesia. Menurutnya, saat ini Amerika Serikat adalah pengimpor terbesar produk-produk ekonomi kreatif Indonesia.
Keikutsertaan Bekraf pada SXSW tahun ini merupakan yang ketiga kalinya dan diharapkan dapat memperluas pemasaran produk produk ekonomi kreatif Indonesia.
Perusahaan startup Indonesia masih akan berada di Austin pada 10-13 April 2019 untuk mengikuti pameran South by Southwest (SXSW) 2019 di bawah bendera Archipelageek bersama Bekraf RI.
ADVERTISEMENT