8 April, Aplikasi Uber di Indonesia Tidak Bisa Dipakai Lagi

26 Maret 2018 16:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Uber. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Uber. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
ADVERTISEMENT
Setelah bertarung keras dengan perusahaan transportasi online lokal di Asia Tenggara, Uber akhirnya mengibarkan bendera putih. Mereka resmi menjual seluruh operasionalnya kepada sang kompetitor, Grab, pada Senin (26/3) ini.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, semua bisnis dan aset Uber di Asia Tenggara, mulai dari transportasi hingga layanan pengantaran makanan UberEats, akan diambil alih oleh Grab. Mitra pengemudi Uber akan dipindahkan ke Grab, melalui proses seleksi, dan para mitra merchant Uber juga akan masuk platform Grab.
Lalu, bagaimana dengan nasib aplikasi Uber?
Seperti diumumkan oleh Grab dalam situs resminya, aplikasi Uber masih dapat beroperasi selama dua pekan ke depan, tepatnya 8 April 2018. Setelah lewat tanggal itu, maka aplikasi Uber di Indonesia dan Asia Tenggara tidak akan bisa digunakan lagi.
Pengemudi ojek online Uber dan Grab di Jakarta. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online Uber dan Grab di Jakarta. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
Sebelum tanggal itu, para pengguna Uber masih dapat menggunakan layanannya seperti biasa. Para pengguna Uber akan dibantu untuk turut berpindah ke aplikasi Grab.
ADVERTISEMENT
"Akuisisi Grab terhadap Uber berarti kami akan menciptakan platform yang akan melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik. Sebagai satu kesatuan, kami akan dapat menggabungkan kekuatan kami ke dalam platform terpadu yang melayani kebutuhan perjalanan, pengantaran, dan pembayaran jutaan orang setiap harinya di 117 kota di Indonesia," ujar Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, dalam pernyataan resmi.
Dampak Bagi Mitra Pengemudi
Akuisisi ini tentu saja berpengaruh bagi para mitra pengemudi UberMotor, UberX, sampai UberXL di Indonesia, yang harus berpindah menjadi mitra pengemudi Grab.
Para pengemudi Uber harus mendaftarkan diri di Grab untuk diseleksi ulang yang secara administrasi punya standar lebih ketat dibandingkan standar penerimaan driver Uber di Indonesia.
Bagi para mitra pengemudi roda empat Uber, dokumen informasi mengenai pengemudi akan ditransfer ke Grab, dan dalam waktu tiga hingga lima hari kerja, mitra pengemudi akan dihubungi melalui SMS, telepon, dan email.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk pengemudi roda dua, mitra harus sudah memiliki akun mitra Grab terlebih dahulu. Jika belum punya, mitra akan dihubungi melalui SMS. Baik mitra ojek maupun taksi online, keduanya akan menerima pesan mengenai detail proses pendaftaran dan dokumen-dokumen yang harus dilengkapi.
Ilustrasi Uber (Foto: Reuters / Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uber (Foto: Reuters / Darren Whiteside)
Jika mitra pengemudi Uber mampu memenuhi standar Grab, maka ke depannya pengemudi tersebut akan resmi menjadi mitra Grab setelah layanan Uber tidak lagi aktif.
Grab mengatakan Uber akan tetap membayarkan setiap tarif dan insentif terkait perjalanan yang telah diambil oleh mitra pengemudi Uber menggunakan aplikasi Uber Partner.
Sementara bagi mitra merchant UberEats, tidak ada ketentuan khusus untuk perpindahan ke platform Grab. Di Indonesia sendiri, Uber tidak menyediakan layanan UberEats yang berarti tidak akan punya pengaruh besar terhadap layanan GrabFood di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan akuisisi ini, Grab akan mengambil alih seluruh operasional Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Grab juga akan memanfaatkan teknologi dari Uber.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Uber akan memegang saham sebesar 27,5 persen di Grab dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung di kursi dewan direksi Grab bersama para investor lain.
Langkah ini tentu membuat persaingan Grab dan Go-Jek di Indonesia semakin panas. Go-Jek terus mengembangkan bisnis di luar transportasi, termasuk Go-Food dan layanan pembayaran Go-Pay yang akan terus diperluas.
Dengan fokus Grab yang ingin mengembangkan layanan pengantaran makanan GrabFood setelah akuisisi ini, maka persaingan keduanya akan semakin sengit ke depannya.