91 Juta Data Pengguna Tokopedia Dilaporkan Dijual Rp 73 Juta di internet

3 Mei 2020 5:23 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokopedia Foto: Tokopedia
zoom-in-whitePerbesar
Tokopedia Foto: Tokopedia
ADVERTISEMENT
Sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia dilaporkan dijual di situs Raid Forums, menurut laporan akun Twitter Under the Breach yang pakai nama pengguna @underthebreach. Data tersebut dijual dengan harga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 73,4 juta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan Under the Breach, penjual data pengguna Tokopedia tersebut merupakan orang yang meretas 15 juta data pengguna Tokopedia pada Maret 2020.
Dengan laporan ini, berarti ada tambahan 76 juta data pengguna Tokopedia yang dimiliki oleh hacker. Sebelumnya, @underthebreach menyebut bahwa hacker mengklaim dirinya punya data pengguna yang lebih banyak ketimbang 15 juta yang diretas pada Maret 2020.
"Ini begitu buruk," tulis @underthebreach dalam kicauan Twitter, Minggu (3/5). "Pastikan kamu telah mengganti password untuk layanan lain jika kamu menggunakan password yang sama (dengan akun Tokopedia)."
Akun Twitter Under the Breach sendiri merupakan sumber pertama yang melaporkan hack dan kebocoran data pengguna Tokopedia. Dalam profil akun Twitter, mereka mengklaim sebagai penyedia layanan pemantauan dan pencegahan kebocoran data asal Israel.
Perusahaan e-commerce Tokopedia. Foto: Tokopedia
Dalam laporan awal Under the Breach, hacker disebut berhasil mencuri alamat email, password hash, dan nama pengguna. Password hash adalah sebuah enkripsi kata sandi yang menyembunyikan password asli pengguna.
ADVERTISEMENT
Tokopedia sendiri telah merespons laporan kebocoran data tersebut. Perusahaan e-commerce terbesar dari Indonesia itu mengaku, memang ada percobaan pencurian data pribadi pengguna. Meski demikian, Tokopedia mengklaim bahwa password pengguna masih berhasil dilindungi.
"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," kata VP of Corpotate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, ketika dihubungi kumparan, Sabtu (2/5).
"Saat ini, kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan," sambungnya.
Pernyataan lengkap Tokopedia bisa dibaca pada berita berikut ini:
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
ADVERTISEMENT
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.