Ada 7,8 Juta Data Penumpang Malindo Air yang Bocor, 2% dari Indonesia

26 September 2019 16:46 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat Malindo Air. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Malindo Air. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Untuk menindaklanjuti kasus bocornya data penumpang maskapai Malindo Air dan Lion Thai dari Lion Air Group, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terbang ke Malaysia untuk bertemu dengan Jabatan Perlindungan Data Pribadi (JPDP) Malaysia dan Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (KMMM).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang digelar pada Rabu (25/9) di Putrajaya itu, Tuan Mazmalex bin Mohamad selaku Dirjen JPDP Malaysia mengatakan investigasi kasus Malindo Air masih terus berjalan. Malindo Air telah melakukan koordinasi dengan perlindungan data pribadi di 18 negara , di mana dari hasil investigasi awal ditemukan kebocoran itu berasal dari 18 kewarganegaraan, enam di antaranya adalah negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
Tuan Mazmalex menegaskan investigasi ini hanya difokuskan pada Malindo Air, sementara PT Lion Air Indonesia tidak dapat dikaitkan karena tidak berkedudukan di wilayah hukum Malaysia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Usai bertemu dengan JPDP Malaysia, Kominfo juga menemui perwakilan Malindo Air untuk memastikan data penumpang warga negara Indonesia telah diamankan. Dari hasil investigasi, Malindo Air mengungkap ada 7,8 juta data penumpangnya yang bocor. 66 persen data yang bocor berasal dari kewarganegaraan Malaysia, 4 persen dari India, dan 2 persen dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
JPDP Malaysia masih akan terus melakukan investigasi terkait kasus ini. Langkah-langkah pengamanan terbaru juga telah dilakukan Malindo Air dengan melakukan tinjauan dan perbaikan kontrak dengan prosesor data atau penyedia jasa layanan yang digunakan seperti GoQuo.
GoQuo merupakan platform e-commerce yang berkantor pusat di India. Sebelumnya, dari hasil temuan awal di lapangan, ada dua mantan karyawan GoQuo yang mengakses dan mencuri data pribadi penumpang Malindo Air. Kasus tersebut telah dilaporkan ke polisi di Malaysia dan India.
Ilustrasi keamanan siber. Foto: pixelcreatures via Pixabay
Malindo Air memastikan bahwa insiden ini tidak terkait dengan keamanan data di layanan penyedia cloud Amazon Web Services (AWS). Semua sistem AWS sepenuhnya sudah teruji dan terjamin, serta tidak ada detail pembayaran penumpang yang bocor.
ADVERTISEMENT
Kominfo sendiri mengatakan masih akan menunggu hasil investigasi selanjutnya yang dilakukan JPDP Malaysia dan terus berkoordinasi dengan Malindo Air. Rencananya, Kominfo akan kembali menemui pihak Malindo Air pada awal Oktober 2019.