Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ada Gempa Lagi, 536 BTS Seluler di Lombok Mati
20 Agustus 2018 18:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelumnya beberapa BTS di Lombok sempat mati akibat gempa bumi 7,0 magnitudo yang terjadi pada 5 Agustus lalu. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, sudah ada 98 persen BTS yang pulih sebelum akhirnya padam lagi sebagian gara-gara gempa 6,9 magnitudo.
Berdasarkan pantauan Balai Monitoring (Balmon) Frekuensi Spektrum Radio Kelas II Mataram, per Senin (20/8) pukul 13.00 WIB, saat ini ada 536 BTS yang terdiri dari jaringan 2G, 3G, dan 4G tengah dalam penanganan pemulihan agar bisa digunakan kembali.
Rudiantara berkata, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah terbang ke Lombok untuk melihat kondisi BTS tersebut.
"Sambil menghitung berapa BTS yang mati lagi. Awal sempat di atas 50 persen, terus turun tinggal 2 persen, mati lagi. Kecuali yang tower-nya bermasalah apakah miring, harus penguatan kembali," kata Rudiantara, dalam sebuah acara di Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (20/8).

Total BTS yang mati tersebar di beberapa daerah: 49 BTS di Lombok Utara, 30 BTS di Lombok Barat, 95 BTS di Lombok Tengah, 354 BTS di Lombok Timur, 6 BTS di Mataram, dan 2 BTS di kabupaten dan kota lain di Pulau Sumbawa.
ADVERTISEMENT
Gempa 6,9 magnitudo juga menyebabkan tiga saluran kabel komunikasi laut (SKKL) Mataram-Sumbawa terputus. Perbaikan dan penyambungan sedang dilakukan saat ini. Sementara operator seluler juga mengalihkan dan melakukan integrasi link agar jaringan telekomunikasi bisa digunakan untuk kelancaran layanan kepada masyarakat pengungsi dan koordinasi penangan bencana.

"Kita juga sudah menambah 34 telepon satelit untuk mendukung operasional di sana. Kemudian bantuan seperti tenda, yang khusus dari sisi Kominfo, akses internet satelit untuk teman-teman dan untuk tanggap darurat," ucap Rudiantara.
ADVERTISEMENT