Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Munculnya virus corona novel (2019-nCov) menimbulkan keresahan masyarakat global. Sejak virus ini terus menyebar dari China hingga ke seluruh penjuru dunia, masker dan sarung tangan menjadi komoditas paling penting untuk mencegah penularan.
ADVERTISEMENT
Gegernya penyebaran virus corona ini berdampak bagi perusahaan teknologi asal China, Xiaomi , yang menjadi salah satu produsen masker. Selain manufaktur smartphone dan perangkat elektronik pintar lainnya, Xiaomi juga memproduksi masker dan menjualnya lewat e-commerce mereka, Youpin.
Masker yang dijual online itu laris manis. Bahkan, situs webnya sempat down gara-gara terlalu banyak pengunjung website.
Lewat Youpin, Xiaomi menyampaikan permintaan maaf bahwa perusahaan kini telah kehabisan stok masker. Meskipun begitu, mereka akan berusaha menyesuaikan pasokan dengan permintaan pasar.
“Server sedang down. Kami menyesal bahwa beberapa pengguna tidak dapat melakukan pembelian. Meskipun Xiaomi Youpin memiliki daya yang terbatas, kami akan terus berupaya habis-habisan untuk mengkoordinasikan pasokan dan memastikan jumlahnya akan cukup,” tulis Xiaomi, dilansir GizChina.
ADVERTISEMENT
Masker Xiaomi dijual dengan harga 39,9 yuan atau sekitar Rp 80 ribuan untuk tiap bungkus masker Xiaomi. Satu bungkusnya sendiri berisi sekitar 20 masker.
Sejak merebaknya coronavirus di China, aktivitas warga di wilayah yang terdampak mengalami penurunan, terutama di Wuhan, tempat virus pertama kali ditemukan. Warga memilih berdiam diri di rumah. Aktivitas di luar rumah hanya sebatas membeli kebutuhan makanan dan logistik.
Pemerintah China juga telah menutup penerbangan dan perjalanan dari dan ke kota Wuhan. Meskipun begitu, mereka memastikan bahwa asupan logistik akan terus diberikan ke kota Wuhan.
Berdasarkan pantauan peta online buatan tim ilmuwan Centers for Systems Science and Engineering (CSSE) di John Hopkins University, Amerika Serikat, total orang terinfeksi corona virus di China sudah mencapai 7.783 yang mayoritas merupakan masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Virus ini telah menelan korban jiwa sebanyak 133 orang. Meskipun begitu, ada laporan yang mengklaim 110 orang berhasil sembuh dari coronavirus.
Selain di China, penderita coronavirus novel teridentifikasi ada di Thailand, Hongkong, Taiwan, Jepang, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Korea Selatan, Kanada, Vietnam, Kamboja, Nepal, dan Sri Lanka.