Ada Wabah Virus Corona, Epson Antisipasi Jaga Produksi Printer

10 Maret 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan printer dan proyektor, Epson. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan printer dan proyektor, Epson. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Munculnya wabah virus corona di Wuhan, China, tidak hanya berdampak pada perekonomian Negeri Tirai Bambu, tapi juga global. Pasalnya, China telah menjadi salah satu motor penggerak perekonomian dunia.
ADVERTISEMENT
Di sisi transportasi, pariwisata, hingga teknologi, negara tersebut mengalami dampak yang cukup parah. Jantung perekonomian China nyaris lumpuh akibat virus corona SARS-CoV-2 yang kini telah menelan korban jiwa lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia. Diakui atau tidak, hal itu juga berimbas pada laju perekonomian Indonesia.
Salah satu perusahaan teknologi digital printing, Epson, mengakui bahwa wabah virus corona mungkin akan berdampak pada produksi di Indonesia. Walau hingga saat ini, dampaknya masih belum begitu dirasakan.
“Untuk sekarang memang belum ada impact. Tapi kami memprediksi dalam enam bulan ke depan, mungkin ada perlambatan produksi. Nah, begitu ada perlambatan di dalam produksi, supplying untuk masyarakat Indonesia mungkin akan turun,” ujar Muhammad Husni Nurdin, Director Finance & Corporate Service Epson Indonesia, dalam acara Media Gathering, Bandung, (9/3).
Perusahaan printer dan proyektor, Epson. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Meski diprediksi akan menurun, Husni mengatakan, bahwa selama enam bulan ke depan, produksi di perusahaannya masih cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun dampak yang terjadi karena beberapa supply barang dari China akan terhambat selama wabah berlangsung. Untuk itu, mereka telah mengantisipasi dengan menambah impor barang untuk menjaga stabilitas pasar.
Lebih lanjut, dia juga menekankan akan meminimalisir dampak yang terjadi. Tahun ini, Epson berhasil meraih pangsa pasar (market share) printer dengan lebih dari 50 persen, di mana penjualan kumulatif printer inkjet tangki tinta berkapasitas tinggi telah mencapai 40 juta unit di seluruh dunia.
“Kita syukuri, dengan produk nomor satu dan (market) share lebih dari 50 persen, kita tahun ini masih tumbuh 2 kali atau 2,5 kali dari GDP kita. GDP kita 5,03. Kalau gak ada arang melintang, ditutup growing kita 12,5 persen, yang tahun ini. Akan berakhir di Maret,” ujarnya.
ADVERTISEMENT