Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Agentic AI Bakal Jadi Tren Besar Setelah Generative AI, Menurut Discovery/Shift
20 Januari 2025 14:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tren kecerdasan buatan (Artificial Intelligence /AI) mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini dipakai karena memberi banyak manfaat untuk memudahkan manusia dalam menuntaskan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Dua tahun terakhir ini bisa disebut sebagai tahunnya Generative AI (Gen AI), seperti ChatGPT dari OpenAI, Gemini dari Google, Copilot dari Microsoft. Saking suksesnya, Gen AI banyak diimplementasikan pada perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop.
Tahun 2025 diprediksi akan muncul tren baru yang bisa mengubah permainan, yakni lahirnya Agentic AI atau Agen AI. AI ini mampu menjalankan tugas mandiri sebagai agen, dan berinteraksi dengan Agentic AI lainnya.
Menurut Discovery/Shift, sebuah perusahaan konsultan dan riset untuk transformasi perusahaan, Agentic AI bisa menjadi tren AI yang paling signifikan di masa depan. Bagi perusahaan yang ingin segera merasakan investasi AI mereka memberikan return of investment (ROI) yang baik, atau menekan biaya produksi, hingga mendorong efisiensi, maka Agentic AI adalah suatu alat yang bisa dimanfaatkan karena dia dirancang untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks serangkaian tugas yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Agentic AI adalah entitas AI yang dirancang untuk mengambil keputusan secara mandiri berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Jika Generative AI hanya bertugas untuk menciptakan sesuatu seperti teks, gambar, atau video, maka Agentic AI memiliki tugas lebih kompleks dengan mengambil tindakan atau keputusan yang berdampak langsung di dunia nyata.
Ini adalah pengembangan dan gabungan dari Gen AI, machine learning, dan deep learning, dalam satu sistem AI yang dirancang untuk menjalankan tugas-tugas khusus.
Artinya, AgenAI bakal memiliki kemampuan untuk bertindak tanpa instruksi manual dari manusia. Teknologi ini berpotensi menghadirkan solusi inovatif di berbagai bidang, mulai dari otomatisasi industri hingga asisten pribadi yang lebih cerdas.
“AI ini beroperasi dalam parameter dan industri tertentu. Dia mengadopsi perilaku atau kebiasaan untuk memenuhi tujuan yang diberikan kepadanya,” kata Amir Karimuddin, Senior Partner di Discovery/Shift, dalam event Unlocking Generative AI for Your Organization yang digelar di kantor Google di Jakarta, pada Rabu, 15 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Masa depan Agentic AI dalam operasional perusahaan
Sebagai contoh, di sektor logistik, Agentic AI dapat secara otomatis mengatur jadwal pengiriman berdasarkan pola permintaan. Di sektor layanan pelanggan perbankan, Agentic AI dapat beroperasi lebih dari sekadar menjawab pertanyaan, tapi juga memeriksa saldo dan merekomendasikan solusi cicilan atau pelunasan utang nasabah. Sementara di dunia kesehatan, AgenAI dapat membantu menganalisis data pasien untuk diagnosis yang lebih akurat, hingga mengotomatisasi tugas administratif.
Semua ini mampu dilakukan berkat sistem Agentic AI yang dirancang untuk mengolah data besar dari berbagai sumber dan aplikasi pihak ketiga untuk menganalisis masalah, mengembangkan strategi, dan melaksanakan tugas secara mandiri.
Sebagaimana manusia yang terus belajar untuk mencapai kecerdasan, Agentic AI dapat terus berkembang dengan mengolah banyak informasi, menganalisa, dan mengubahnya sebagai pengetahuan baru yang diperlukan oleh perusahaan. Teknologi ini tidak hanya menghemat waktu dalam proses pekerjaan, tapi juga mengurangi risiko human error.
ADVERTISEMENT
Karena kegunaannya, Agen AI atau Agentic AI diprediksi akan semakin dekat kehidupan manusia.
Implementasi Agentic AI juga bisa dilihat dari keberadaan smart home (rumah pintar), di mana rumah dapat mengatur suhu ruangan, memesan bahan-bahan makanan, hingga memberikan hiburan berdasarkan preferensi pengguna.
Live Update