news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ahli Benarkan 28.000 Data Polisi Indonesia Dicuri Hacker

18 November 2021 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screenshot data 28.000 personil Polri yang dibocorkan hacker. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot data 28.000 personil Polri yang dibocorkan hacker. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ahli keamanan siber membenarkan bahwa data 28.000 personel polisi Indonesia telah dicuri oleh hacker.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sejak Rabu (17/11) malam beredar kabar di media sosial yang menyatakan database yang memuat 28.000 personel polisi Indonesia telah dibobol hacker. Informasi itu diunggah salah satu akun Twitter dengan username @son1x666.
kumparanTECH pun meminta tanggapan ahli keamanan siber dari lembaga riset Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha. Ia membenarkan bahwa data tersebut valid.
“Iya, benar, valid,” kata Pratama yang menjabat sebagai Chairman di CISSReC, kepada kumparanTECH, Kamis (18/11).
Pratama menjelaskan bahwa database yang diberikan hacker mempunyai ukuran dan isi yang sama, yakni 10.27 MB. File pertama bernama polrileak.txt dan yang kedua polri.sql.
“Dari file tersebut berisi banyak informasi penting dari data pribadi personel kepolisian, misalkan nama, nrp, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satker, jabatan , alamat, agama, golongan darah, suku, email, bahkan nomor telepon ini jelas berbahaya,” jelas Pratama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, berdasarkan pantauan kumparanTECH, terdapat pula kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis pelanggaran, rehab keterangan, ID propam, hingga tanggal hukuman selesai dalam data yang dibocorkan oleh hacker tersebut.
Berdasarkan bukti yang ada, Pratama menduga bahwa kemungkinan data yang bocor ini merupakan data dari pelanggaran yang dilakukan oleh personel Polri.
Akun Twitter @son1x666 sendiri mengeklaim dirinya sebagai bagian dari tim hacker theMx0nday. Ini merupakan kelompok hacker asal Brasil yang sebelumnya meretas dan melakukan deface pada situs BSSN pada beberapa pekan lalu.
Dalam keterangan di file data dump yang dia sebar, hacker menyebut bahwa tindakannya didasari oleh ketidaksukaannya pada pemerintah Indonesia terkait perlakuan kepada masyarakat. Ia menyebut bahwa bocoran data ini dimaksudkan untuk “membantu” masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya melakukan ini karena saya tidak mendukung pemerintah dan bagaimana mereka memperlakukan rakyat mereka sendiri, banyak orang Indonesia telah menghubungi saya berbicara tentang situasi kehidupan mereka di Indonesia,” kata hacker.
“Jadi saya mengidentifikasi diri saya dengan mereka, dan memutuskan untuk membantu dengan apa pun yang saya bisa, jadi inilah alasan saya melakukan kebocoran ini.”
kumparan telah meminta tanggapan Polri. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek kebocoran ini.
Ini bukanlah kali pertama data kepolisian Indonesia diretas dan dibocorkan oleh hacker. Pratama menjelaskan bahwa sebelumnya Polri juga berkali-kali diretas, mulai diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online sampai peretasan pencurian database personelnya.
ADVERTISEMENT
“Bahkan sampai sekarang, database personel Polri masih dijual di forum internet RaidForum dengan bebas oleh pelaku yang mempunyai nama akun "Stars12n". Dan pada forum tersebut, juga diberikan sampel data untuk bisa di-download dengan gratis,” ungkap Pratama.