AirAsia Cari Cara Kurangi Antrean Proses Check-in sampai Boarding

18 Maret 2017 16:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Markas AirAsia di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Markas AirAsia di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Sebanyak 20 tim ahli pemrograman komputer asal Asia Tenggara bertarung menjadi yang terbaik di kompetisi pengembangan aplikasi berbasis teknologi atau hackathon bertajuk Airvolution 2017. Kompetisi ini diadakan AirAsia untuk mencari bibit inovasi terkait penerbangan dan terkait pengalaman konsumen.
ADVERTISEMENT
Airvolution 2017 berlangsung selama dua hari di markas AirAsia di Kuala Lumpur, Malaysia, mulai dari 18 hingga 19 Maret 2017.
Satu tim asal Indonesia ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini, bernama Neutron Star Collision. Mereka akan bersaing dengan 19 tim lain untuk mengejar predikat inovasi terbaik yang akan dinilai para juri dari sejumlah petinggi AirAsia.
Tim hackathon Indonesia, Neutron Star Collision. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim hackathon Indonesia, Neutron Star Collision. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Totalnya ada tiga tantangan yang bisa dipilih untuk dilalui oleh para peserta dalam kompetisi ini, dan salah satunya adalah menekan jumlah antrean dalam proses penerbangan di bandara. Berikut ini tiga tantangan yang diberi AirAsia kepada para peserta:
- Bagaimana Anda mengurangi waktu menunggu para penumpang di bandara? Mulai dari check-in hingga boarding?
- Bagaimana Anda mengidentifikasi perilaku penggemar AirAsia berdasarkan jejak mereka di dunia digital sosial untuk meningkatkan customer experience?
ADVERTISEMENT
- Bagaimana Anda menawarkan penumpang AirAsia dengan penerbangan terbaik dan tur dengan biaya termurah, juga perjalanan terbaik?
Suasana AirAsia Airvolution 2017 di Malaysia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana AirAsia Airvolution 2017 di Malaysia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Hackathon akan dimulai pada pukul 14.30 waktu setempat pada tanggal 18 Maret 2017, dengan pemenang kompetisi diumumkan pada hari terakhir Airvolution 2017 yang jatuh tanggal 19 Maret 2017.
Pemenang akan mendapatkan berbagai hadiah menarik, mulai dari uang tunai 25 ribu ringgit Malaysia atau sekitar Rp 75 juta, 100 ribu AirAsia BIG Points, hingga 5 penerbangan pergi-pulang ke berbagai destinasi AirAsia.
“Kami melihat Airvolution sebagai langkah pertama evolusi AirAsia menuju sebuah bisnis yang mendukung komunitas teknologi, tidak hanya memberikan mereka platform untuk mengembangkan ide baru tapi juga mengekspresikan mimpi mereka melalui pendanaan dan bimbingan,” ujar CEO AirAsia Group Tony Fernandes saat membuka AirAsia Airvolution 2017, Sabtu (18/3).
ADVERTISEMENT
AirAsia sendiri merupakan operator maskapai penerbangan yang didirikan sejak tahun 1993, dengan fokus menawarkan perjalanan udara domestik dan mancanegara di Asia dengan harga terjangkau.