Akhir April, Samsung Bawa TV QLED ke Indonesia

TV Samsung berteknologi layar QLED. (Foto: Aditya Panji/kumparan)

Teknologi layar TV QLED dari Samsung yang dirancang untuk menantang OLED, siap untuk disebar ke seluruh belahan dunia. TV QLED dari Samsung itu rencananya bakal debut di Indonesia pada akhir April mendatang.

Dua model yang akan dijual terlebih dulu di Tanah Air adalah model Q7 dan Q8. Hal ini disampaikan oleh Ubay Bayanudin, Head of TV & AV Product Marketing Samsung Indonesia, di sela acara Samsung Forum SEA di Singapura, Kamis (16/2).

"Harganya mungkin sekitar Rp 30 jutaan untuk versi 55 inci layar datar," ujar Ubay.

Sementara untuk model yang kelasnya lebih tinggi, yaitu Q9, rencananya baru masuk Indonesia pada kuartal dua 2017. Tim Samsung Indonesia belum memiliki jadwal pasti dari perilisan model Q9 di Indonesia.

QLED merupakan singkatan dari Quantum Dot Light Emitting Diode. Dengan kehadiran TV QLED, Samsung ingin menantang teknologi OLED (Organic Dot Light Emitting Diode) yang sebelumnya diprediksi bakal jadi teknologi masa depan televisi.

TV Samsung berteknologi layar QLED. (Foto: Aditya Panji/kumparan)

Teknologi QLED telah diaplikasikan pada tiga model televisi terbaru Samsung, yaitu Q9, Q8, dan Q7, yang mampu mencapai kecerahan tertinggi antara 1.500 hingga 2.000 unit. QLED diklaim dapat menangani sistem warna DCI-P3 dengan akurat dan memiliki kemampuan untuk memproduksi 100 persen volume warna. Sementara sistem operasi yang digunakan berbasis Tizen.

Ubay berkata, kunci keberhasilan teknologi televisi mutlak berada pada cahaya yang diaplikasikan pada layar. Samsung meyakini teknologi quantum dot pada QLED mampu mereproduksi warna dengan sangat baik.

“Display atau warna akan berasal dari cahaya. Jika cahaya sempurna, maka warna dan kualitas warna juga bakal sempurna,” kata Ubay.

Samsung memperkenalkan teknologi TV QLED ini di acara pameran Consumer Electronics Show (CES) 2017 di Las Vegas pada awal Januari lalu.

Jajaran TV QLED menyasar segmen pasar premium yang dipandang Samsung sangat tumbuh dibandingkan segmen televisi kelas menengah ke bawah.