Akhir Oktober Ini, Smartfren Matikan Jaringan CDMA

25 Oktober 2017 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan telekomunikasi Smartfren. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan telekomunikasi Smartfren. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi Smartfren akhirnya mengakhiri jaringan CDMA yang sejak 2015 sudah tidak dikembangkan lagi lantaran fokus untuk menggarap 4G LTE.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys, mengatakan bahwa bulan ini merupakan tahap terakhir dari seluruh rangkaian kegiatan migrasi pelanggan CDMA menuju 4G LTE yang dilakukan sejak 2015.
"Jadi, akhir bulan ini kita targetkan CDMA tuntas bisa dimatikan," kata Merza saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (25/10).
Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada CDMA, Smartfren selanjutnya akan lebih agresif menawarkan 4G LTE kepada pelanggannya. Perusahaan bakal menyediakan kartu SIM 4G LTE dengan daya tarik bonus kuota data hingga 50 GB.
Salah satu upaya terakhir yang ditawarkan Smartfren agar pelanggan CDMA beralih ke 4G LTE, adalah dengan menawarkan ponsel fitur murah seharga Rp 350.000 yang telah mendukung 4G LTE. Ponsel ini adalah Andromax Prime.
Sampai saat ini Merza berkata jumlah pelanggan Smartfren yang masih memakai CDMA masih ada, tetapi jumlahnya tinggal sedikit, di sejumlah kota di Pulau Jawa. Smartfren sendiri punya sekitar 12 juta pelanggan.
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
Mengoperasikan dua jaringan sekaligus diakui telah membuat operasional Smartfren terbebani, memakan tenaga, waktu, dan biaya yang besar. Langkah ini dilakukan agar Smartfren sepenuhnya jadi operator yang mengoperasikan 4G LTE.
ADVERTISEMENT
Smartfren merupakan operator seluler terakhir di Indonesia yang masih mengoperasikan CDMA. Operator yang menjalankan teknologi ini sebelumnya telah tumbang satu per satu. Dimulai dari Telkom Flexi yang mengalihkan pelanggan dan sumber daya frekuensinya kepada Telkomsel, kemudian Indosat Ooredoo yang membunuh StarOne, lalu Bakrie Telecom yang hilang ditelan zaman.