Akhir September, Apple Rilis MacOS High Sierra

MacOS High Sierra. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)

Di acara WWDC (Worldwide Developers Conference) pada Juni lalu, Apple mengumumkan sistem operasi teranyar dari MacOS yang diberi nama High Sierra. Beberapa pihak sudah bisa menguji versi beta dari sistem operasi tersebut selama beberapa bulan.

Kini, MacOS High Sierra akhirnya sudah siap digelontorkan ke berbagai komputer Mac dalam versi akhirnya pada 25 September mendatang. Seperti semua pembaruan MacOS, pengguna bisa mengunduh sistem operasi ini secara cuma-cuma alias gratis nantinya.

High Sierra bisa bekerja di semua komputer Mac yang dibuat sejak 2009, tapi beberapa perubahan yang dibawa sistem operasi ini bisa mengubah kompabilitas aplikasi-apkikasi lama di dalamnya. Misalnya, versi lama dari aplikasi Final Cut dan program Logic milik Apple tidak akan kompatibel.

Pembaruan terbesar yang dibawa High Sierra adalah sistem file APFS terbaru, yang akan membebaskan beberapa ruang di kapasitas penyimpanan Mac pengguna. Selain itu, MacOs ini juga akan bekerja lebih kencang dan mempermudah proses backup data, codec video HEVC baru yang membuat video jadi lebih kecil, serta dukungan GPU dan VR (virtual reality) eksternal.

Ini menjadi pertama kalinya Mac akan mendapatkan dukungan teknologi VR dan kompatibel dengan perangkat SteamVR serta HTC Vive VR.

Di pembaruan terdepannya, High Sierra mengalami peningkatan pada aplikasi inti dan utilitasnya seperti Photos, Safari, Mail, Notes, Siri, dan Spotlight. Salah satu yang terbaru, pengguna bisa memblokir pemutaran video otomatis dengan fitur browser Safari baru di sistem pengaturannya.

Fitur itu menunjukkan High Sierra menjadi salah satu MacOs yang dirilis untuk berfokus pada teknologi intinya, ketimbang pembaruan MacOS lain yang meminjam fitur serta pola desain dari iOS.