Akibat Cuitan Lama, Sejumlah Akun Twitter Dapat Hukuman

9 April 2018 17:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain Twitter di gadget. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain Twitter di gadget. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Twitter ingin memperketat kebijakannya untuk membuat platform-nya lebih aman dengan mengendalikan perilaku online penggunanya. Salah satu kebijakan yang diperketat adalah soal postingan yang mengandung konten negatif seperti mengandung unsur kekerasan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terlihat dari bagaimana upaya Twitter melakukan suspend alias menangguhkan beberapa akun yang berkicau dengan nada mengancam atau menyakiti diri sendiri, dengan menggunakan algoritma machine learning.
Tapi, ada keanehan dari langkah penangguhan akun yang dilakukan oleh Twitter. Beberapa kicauan yang terdeteksi mengandung konten negatif itu ternyata tidak semuanya benar-benar bermaksud negatif.
Seperti pengguna Twitter dengan nama @berges yang akunnya telah ditangguhkan dan ia diminta untuk menghapus cuitannya karena menulis frase 'kill me' (bunuh aku) dalam cuitannya. Walau sebenarnya secara keseluruhan cuitannya tidak bermaksud menunjukkan kalimat yang menyakiti dirinya sendiri.
Tapi, adanya frase 'kill me' membuat algoritma Twitter membacanya sebagai konten negatif.
Ada juga akun @aashnaaaugh yang ditangguhkan karena cuitannya yang dianggap mengancam orang lain meskipun sebenarnya tulisan tersebut dimaksudkan untuk candaan dengan lawan bicaranya di Twitter.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara Twitter, perilaku menyakiti diri sendiri merupakan masalah yang sangat rumit dan sensitif. Ia menilai bahwa perilaku tersebut dapat berimplikasi pada masalah yang lebih besar jika tidak ditangani dengan serius.
Tapi, ia tidak menyinggung mengenai masalah penangguhan akun yang cuitannya sebenarnya tidak bermaksud ke arah kekerasan atau menyakiti diri sendiri.
"Kami mengizinkan konten dari pengguna yang mengekspresikan usaha mereka atau mencari bantuan. Namun, kami harus menghapus konten yang dilaporkan mendukung atau mendorong perilaku bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. (Oleh karena itu,) konteks adalah hal yang sangat penting jika menyangkut cuitan yang menggunakan bahasa yang berkaitan dengan perilaku menyakiti diri sendiri," jelas juru bicara Twitter, dilansir Ubergizmo.
Platform media sosial Twitter. (Foto: Thomas White/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Twitter. (Foto: Thomas White/Reuters)
Pengguna yang dianggap melanggar kebijakan Twitter akan diberikan notifikasi bahwa ia telah melanggar. Kemudian akun mereka tidak akan bisa digunakan selama 12 jam untuk sejumlah aktivitas seperti menulis cuitan, Retweet, Follow, dan Likes. Tapi, mereka masih bisa mengirim DM (Direct Message) atau sekadar membaca linimasa Twitter.
ADVERTISEMENT