Amazon Minta Bloomberg Tarik Berita soal Cip Mata-mata dari China

27 Oktober 2018 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai adanya cip mata-mata dari China yang ditanamkan di server perusahaan besar Amerika Serikat sempat membuat heboh dunia. Amazon Web Services (AWS), perusahaan penyedia layanan cloud milik Amazon, menjadi salah satu pihak yang dituduh server-nya telah ditanamkan cip tersebut.
ADVERTISEMENT
Kehebohan kabar itu berasal dari laporan Bloomberg pada awal Oktober lalu. Cip yang ditanamkan secara diam-diam itu disebut memiliki kemampuan untuk mengambilalih jaringan komputer dari 30 perusahaan AS, termasuk Amazon dan Apple.
Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook, telah meminta Bloomberg untuk menghapus berita yang menurutnya tidak memiliki bukti kebenaran yang sahih. Kemudian sama halnya dengan Cook, CEO AWS Andy Jassy juga mengungkapkan kegeramannya lewat akun Twitter-nya terkait laporan tersebut.
“@tim_cook benar. Laporan Bloomberg tentang Amazon juga salah. Mereka tidak memiliki bukti, mereka terus mengubah cerita dan tidak mempedulikan tanggapan kami kecuali kami membenarkan teori mereka. Para reporter telah dipermainkan atau mereka menulis seenaknya tanpa rasa hormat. Bloomberg harus menghapusnya (laporan yang telah dipublikasi),” tulis Jassy.
ADVERTISEMENT
Supermicro, perusahaan yang dianggap menjadi celah bagi China untuk menyisipkan cip mata-matanya di motherboard buatan mereka, mengaku telah melakukan investigasi terkait klaim Bloomberg itu pada Senin (22/10).
Setelah itu, CEO Supermicro, Charles Liang, juga meminta Bloomberg untuk menurunkan tuduhan-tuduhan itu.
Bloomberg harus bertanggung jawab dan menghapus tuduhan tanpa bukti tersebut,” ujar Liang, dilansir The Verge.
Perusahaan teknologi Apple. (Foto: Heinz-Peter Bader/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Apple. (Foto: Heinz-Peter Bader/Reuters)
Polemik cip mata-mata ini juga membuat beberapa pihak turun tangan, seperti Badan Intelijen Nasional AS. Pemerintah AS juga telah mengonfirmasi jika tidak ada tanda-tanda adanya keberadaan cip tersebut.
Bloomberg bersikeras bahwa laporan mereka kredibel, apalagi laporan itu telah dikumpulkan selama lebih dari setahun. Perusahaan media itu menegaskan kembali bahwa 17 sumber dalam beritanya, mendukung kabar bahwa kasus cip China di server perusahaan teknologi memang benar.
ADVERTISEMENT
"17 narasumber individual, termasuk pejabat pemerintah dan orang dalam perusahaan, membenarkan manipulasi perangkat keras dan elemen lain dalam serangan tersebut," tulis Bloomberg, dalam keterangannya. "Kami akan mempertahankan cerita kami dan kami yakin pada laporan dari sumber-sumber kami."