Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
AMD Terbang Tinggi Jadi Raja Chip AI PC Dunia: Komputasi Tinggi adalah DNA AMD
4 Februari 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 7 menitTahun 2024 adalah momen yang sangat baik bagi AMD . Ini tahun yang penuh terobosan bagi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Mereka mendapatkan kepercayaan dari segmen bisnis hingga kreator konten. Pada momen ini pula, AMD seakan terbang menjadi raja chip AI PC dunia.
Demikian pula tahun 2025, AMD punya strategi yang solid memperluas pengaruhnya di sektor AI. Perusahaan mengatakan, 2025 adalah waktu yang tepat dalam memperluas AI, karena bakal banyak solusi AI baru yang bermunculan.
"Saya pikir AI akan memainkan bagian yang sangat besar dari rencana kami untuk 2025," kata Peter Chambers, Managing Director Sales Asia Pasific AMD, dalam wawancara eksklusif dengan kumparanTECH, Selasa (14/1).
"Jadi, sekali lagi, fokus signifikan kami ada di sektor AI. Semua didorong oleh permintaan pelanggan, ketika kita merencanakan produk, ketika kami mengembangkan produk, kami fokus mendengar feedback dari pelanggan, dari pasar, dan kemudian memberikan solusi yang memenuhi kebutuhan mereka.”
AMD jelas harus tancap gas di tahun ini, mengingat posisinya sebagai pemain utama dalam industri semikonduktor. Bisa dibilang, AMD sudah jadi raja di pasar PC AI dunia, menggeser Intel yang terjungkal karena isu performa pada chipset-nya dan baru saja menggulingkan CEO Pat Gelsinger pada Desember 2024. AMD juga berada jauh di depan dari Qualcomm yang baru mulai masuk pasar PC AI, itu pun belum mendapat traksi dari publik.
Di awal 2025, AMD langsung tancap gas memperkenalkan beragam produk terbaru di pameran teknologi CES 2025 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Produk-produk ini diharapkan mempertahankan AMD sebagai pemimpin. Beberapa di antaranya adalah chip untuk segmen data center, cloud, AI accelerator, hingga consumers termasuk gaming processor.
Salah satunya adalah chip Ryzen AI Max dengan jumlah 16 core dan 32 threads. Ia punya 40 RDNA 3.5 GPU Compute Unit serta 50 TOPS NPU. Ini adalah angka yang sangat besar bagi sebuah chip AI.
Apa yang diraih AMD saat ini tak lepas dari kerja keras para pemimpin perusahaan dalam merancang program kerja, mengeksekusi produksi chip terbaik, dan menyederhanakan operasional internal perusahaan.
Nama Lisa Su, sang CEO AMD, tidak dapat dilepaskan dari prestasi baik ini. Di bawah kepemimpinannya, AMD fokus mengembangkan arsitektur chip baru hingga akhirnya melahirkan Zen pada 2017 lalu, sebuah taruhan yang ternyata membuahkan hasil. Zen menjadi salah satu pencapaian terbesar Su, sekaligus tonggak penting dalam kebangkitan AMD. Arsitektur ini menjadi dasar semua prosesor AMD.
Momentum yang dinantikan akhirnya tiba pada 2022, ketika AMD berhasil mengejar dan bahkan menyalip Intel dengan kapitalisasi pasar menyentuh angka di atas 200 miliar dolar AS. Pada tahun itu juga, AMD memperkenalkan roadmap untuk menciptakan prosesor berperforma tinggi berbasis mikroarsitektur Zen 5.
Kisah berlanjut hingga 2024. AMD memperkenalkan mikroarsitektur chip Zen 5 untuk sejumlah platform seperti desktop PC hingga mobile device. Zen 5 membawa AMD menciptakan prosesor dengan performa tinggi layaknya AMD Ryzen 9000 series, chip AMD EPYC 9005 untuk server atau data center, Ryzen AI dan chip untuk dapur pacu mobile device (Strix Point).
Zen 5 bagai 'episode' lanjutan ambisi AMD menciptakan prosesor dengan fabrikasi 4nm bahkan hingga 3nm, dengan TSMC sebagai partner pembuatan chip mereka. Mikroarsitektur baru ini menawarkan frekuensi tinggi untuk super komputer (high-performance computing/HPC).
Peter Chambers, sebagai kepala urusan penjualan produk AMD di Asia Pasifik, punya tantangan besar agar chip-chip terbaik ini dapat diterima pasar. Ia dan tim AMD memanfaatkan momentum tren AI untuk berkomunikasi dengan semua partner mereka, khususnya di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Mereka menyebut diri sebagai penyedia solusi end-to-end untuk chip, atau satu-satunya perusahaan yang memberikan total solution.
"Kami memiliki solusi desktop notebook kami yang juga menyediakan kinerja NPU AI. Di sektor data center, kami memiliki solusi AMD Instinct. Jadi AMD benar-benar memiliki berbagai penawaran dan memberikan solusi di semua titik dalam chain supply," tambah Chambers.
Fokus Bangun Ekosistem AI dengan Mitra
Chambers tak cuma menjalin relasi dengan manufaktur mobile PC besar seperti Asus, Lenovo, hingga Dell. Ia juga mulai menjajaki komunikasi dengan brand laptop lokal seperti Zyrex, Axioo, SPC, hingga Advan, meyakinkan mereka bahwa produk AMD membawa solusi yang tepat untuk kebutuhan konsumen mereka.
Lebih spesifik lagi, AMD juga menjalin kerja sama dengan lebih dari 150 penyedia ISV (independent software vendor) seperti Adobe, Blender, Blackmagic, hingga Topaz Labs.
Semuanya akan bermuara ke pengalaman dan kemudahan pengguna menggunakan fitur-fitur di aplikasi, yang berujung pada efisiensi waktu, daya dan tenaga dalam melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Selain untuk konsumen, gamer, serta pekerja konten, AMD turut menyediakan solusi untuk para pengembang (developer) yakni platform ROCm. AMD ROCm merupakan sebuah software stack yang isinya beberapa driver, development tools serta API. Semuanya dikhususkan untuk GPU Programming mulai dari low-level kernel hingga peruntukannya menciptakan end-user application.
ROCm didesain dan dioptimasi untuk pengembangan Generative AI serta aplikasi yang membutuhkan spek high performance computing. Platform ini bersifat open source dan ada alasan di balik sifatnya terbuka untuk para developers. Apa itu?
"Dengan basis open source kami tidak mengunci orang di dalam. Kami sangat terbuka, memungkinkan orang untuk berkolaborasi bersama, dan benar-benar melihat apa yang bisa mereka lakukan dengan teknologi, seberapa jauh mereka bisa memanfaatkannya," kata Chambers.
"Sekali lagi, ini bukan hanya tentang kami (menjual) hardware, tapi kami harus membantu (pengguna) bekerja dengan ekosistem untuk memberikan total solution.”
Indonesia Pasar Terbesar setelah Korea, India, dan China
AMD menempatkan Indonesia sebagai pasar besar di kawasan Asia Pasifik, ASEAN. Mereka mengutip Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bahwa konektivitas internet di Indonesia kini mencapai 97 persen.
Selain dari sisi konektivitas internet, Indonesia merupakan pasar kunci. AMD punya strategi untuk menyasar para konsumen di dalam negeri yakni bertemu dengan para mitra, memperlihatkan roadmap perusahaan.
AMD betul-betul akan fokus memperhatikan produk apa yang cocok untuk market Indonesia. Mereka menjajaki kerja sama dengan merek laptop lokal. AMD merasa mereka harus tepat dalam merancang sebuah perangkat yang benar-benar menjadi kebutuhan pengguna.
Kejar Target 30x Efisiensi Energi untuk CPU dan Akselerator AMD
Untuk 2025, AMD juga akan melanjutkan komitmennya mengejar peningkatan efisiensi energi 30 kali lipat untuk produknya. Target ini menyasar segmen CPU EPYC dan GPU akselerator Instinct yang biasa dimanfaatkan untuk pelatihan AI dan superkomputer.
Chambers tak menampik bahwa pengembangan AI di dunia membutuhkan daya listrik yang sangat besar. Namun, ia optimis target tersebut bisa dicapai, mengingat progres efisiensi energinya sudah tembus 28,3 kali lipat.
"Kami ingin mengejar efisiensi energi 30 kali lipat dalam HPC dan AI dengan data center pada tahun 2025, dan kami semakin dekat dengan target itu. Di akhir 2024, kami sudah 28,3 kali lipat. Kami sudah di jalurnya, saya sangat senang untuk mengatakannya," kata Chambers.
"Kami benar-benar fokus pada bagaimana kami memberikan kinerja tinggi, namun tetap efisien dari sisi konsumsi energi."
Beragam prosesor AI performa tinggi dari AMD telah lahir sejak era Zen 5. Publik mengenal AMD Ryzen 9 270 dengan NPU 16 TOPS (trillion operations per second). Mereka juga menciptakan banyak prosesor seperti Ryzen 9, Ryzen AI 5, 7, 9 dan yang paling baru yakni Ryzen AI Max+ 395 dengan kemampuan NPU 50 TOPS.
Chip dengan komputasi tinggi itu dijual ke publik dengan harga yang kompetitif. Sampai saat ini, AMD mempertahankan strategi beraninya sebagai brand chip yang menawarkan harga terjangkau tanpa mengurangi performanya sebagai dapur pacu komputer yang hebat.