Anak Muda Riau dan Surabaya Menang Kompetisi Apple Swift Student Challenge

29 Mei 2024 8:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Swift Student Challenge. Foto: Dok. Apple
zoom-in-whitePerbesar
Swift Student Challenge. Foto: Dok. Apple
ADVERTISEMENT
Apple telah mengumumkan 350 anak mudah pengembang aplikasi sebagai pemenang kompetisi Swift Student Challenge yang digelar sejak Februari 2024. Sebanyak 50 dari pemenang ini diakui sebagai Pemenang Kehormatan (Distinguished Winners).
ADVERTISEMENT
Dari ratusan orang yang terpilih, 21 pemenang berasal dari Indonesia, dua di antaranya adalah Neilson Soeratman dan Sha Nia Siahaan. Kedua anak muda Indonesia ini berhasil masuk dalam daftar pemenang unggulan tersebut. Mereka berdua mengangkat pengalaman sehari-hari untuk membuat aplikasi yang diharapkan dapat mengedukasi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Neilson Soeratman

Neilson Soeratman adalah anak muda berusia 22 tahun lulusan Universitas Ciputra, Surabaya, sekaligus lulusan Apple Developer Academy tahun 2023. Berbekal passion yang kuat di bidang teknologi dan coding, dia tertantang untuk mengikuti kompetisi Swift Student Challenge yang diadakan Apple untuk para coder di seluruh dunia dengan membuat aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Aplikasi yang Neilson daftarkan ke Swift Student Challenge terinspirasi dari pengalamannya sehari-hari. Dia tinggal di Surabaya yang memiliki cuaca sangat panas. Ia menyadari salah satu pemicu suhu panas di Surabaya adalah pemanasan global, yang sebenarnya bisa dicegah mulai dari diri sendiri.
Neilson Soeratman, pemenang di ajang tahunan Swift Student Challenge. Foto: LinkedIn
Neilson menciptakan aplikasi bernama ‘Switch Off’ dengan konsep gamifikasi untuk anak-anak. Setiap pemain nantinya diberi tantangan untuk melakukan tindakan yang bisa menghemat listrik dan energi.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan bahasa pemrograman Swift UI dan ilustrasi yang ia buat sendiri, aplikasi Switch Off diharapkan bisa mengedukasi anak-anak tentang pentingnya pemakaian listrik yang efisien, dengan pengalaman aplikasi menyenangkan.
Saat ini, Neilson terus melanjutkan passion-nya di bidang teknologi dan desain dengan membuka usaha website development dan website designer di Surabaya bersama beberapa rekannya.

Sha Nia Siahaan

Sha Nia adalah mahasiswa di Universitas Maritim Raja Ali Haji dan peserta Apple Developer Academy, yang tinggal di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Tinggal di daerah kepulauan bikin Sha Nia merasa punya keuntungan. Dia bisa menikmati pantai kapan saja. Sha Nia juga melihat kota kelahirannya tumbuh begitu pesat.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, masalah pun datang. Pantai yang semakin ramai dikunjungi wisatawan membuat lingkungan di sana banyak sampah dan kotor. Kondisi ini menginspirasi Sha Nia untuk membuat aplikasi edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga pantai bersih dari sampah.
ADVERTISEMENT
Sha Nia Siahaan, pemenang di ajang tahunan Swift Student Challenge. Foto: Dok. Istimewa
Sha Nia lantas menciptakan aplikasi berkonsep time travel, sebagai andalannya untuk mengikuti Swift Student Challenge. Pemain diajak untuk melihat kondisi suatu tempat yang penuh penyakit misterius di masa depan, dan mereka punya kesempatan untuk mengubah itu semua dengan pergi ke masa lalu.
Di masa lalu, pemain diminta melakukan beberapa misi yang dapat menghindari polusi sampah di laut. Misalnya, membeli produk ramah lingkungan, mengolah sampah, dan beberapa kegiatan bermanfaat lain.
Dengan bahasa pemrograman Swift UI dan desain yang ia ciptakan sendiri, Sha Nia berharap aplikasi ini bisa membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga laut agar tetap bersih. Ke depannya, Sha Nia ingin melahirkan aplikasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Apa itu Apple Swift Student Challenge?

Swift Student Challenge sendiri adalah program yang membuka kesempatan kepada para siswa di seluruh dunia untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan coding melalui aplikasi, dan memperoleh keterampilan dunia nyata yang dapat diterapkan dalam karier mereka ke depannya.
ADVERTISEMENT
Swift Student Challenge menantang peserta untuk memberikan ide kreatif hingga solusi atas masalah di sekitarnya, dan harus bisa disampaikan ke para juri dalam waktu singkat, serta mudah dipahami. Banyak aplikasi dari peserta yang masih berada dalam tahap pengembangan, yang berarti belum dirilis ke publik. Ajang tahunan Apple ini juga bagian dari kegiatan Worldwide Developers Conference (WWDC).
Para pelajar yang berpartisipasi dalam Swift Student Challenge telah bergabung dengan komunitas pengembang di seluruh dunia yang menggunakan Swift, bahasa pemrograman yang digunakan oleh para profesional untuk menciptakan gelombang aplikasi inovatif baru.
Dari 350 pemenang, 50 pengembang muda dinobatkan sebagai Distinguished Winners karena berhasil membuat aplikasi yang dinilai memiliki inovasi, kreativitas, dan berdampak sosial. Semua pemenang akan menerima satu tahun keanggotaan Apple Developer Program, voucher gratis untuk mengikuti ujian sertifikasi App Development with Swift, dan hadiah khusus dari Apple.
ADVERTISEMENT
50 siswa terpilih telah diundang secara langsung ke Apple Park selama tiga hari untuk mengikuti sejumlah program dan acara khusus di WWDC tahun ini, digelar pada 10 sampai 14 Juni 2024, yang bakal dihadiri oleh pengembang aplikasi berbakat dari seluruh dunia.
“Kami juga sangat senang menyambut lebih banyak pengembang muda berbakat di Apple Park untuk berkenalan langsung dengan tim kami dalam perjalanan mereka untuk terus membangun aplikasi yang tentunya akan menciptakan masa depan lebih baik lagi.”
Adapun pemenang Swift Student Challenge tahun ini berasal dari seluruh dunia, mewakili lebih dari 35 negara dan wilayah. Banyak konsep aplikasi yang dibuat terinspirasi dari kehidupan sehari-hari mereka, seperti yang dilakukan Neilson dan Sha Nia, asal Indonesia.
ADVERTISEMENT