Anggota DPR RI Desak Pemprov Jabar Lakukan Pemerataan Akses Internet

23 Februari 2022 19:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Farhan Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Farhan Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi 1 DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Muhammad Farhan, mendesak kepada Pemprov Jabar melakukan pemerataan akses internet fiber optik. Sebab, masih marak desa tertinggal di Jawa Barat yang membutuhkan ketersediaan akses terhadap internet.
ADVERTISEMENT
Farhan menilai pemerintah di daerah harus lebih berani berinovasi untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, sehingga dapat menyediakan akses internet bagi warga di pelosok. Pemerintah daerah juga harus intens untuk berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
"Pemerintah di daerah terutama Kabupaten perlu lebih aktif menjalin komunikasi dengan Kemenkominfo untuk memanfaatkan berbagai program Nasional untuk diadopsi di daerah," kata dia melalui keterangannya, Rabu (23/2).
Kini, Farhan menjelaskan, bahwa PR terus melakukan optimalisasi realisasi Palapa Ring oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Palapa Ring atau disebut dengan istilah 'Tol Langit' yaitu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau 34 provinsi dan 440 kota kabupaten di Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.250 kilometer dan kabel di daratan sejauh 21.807 kilometer.
ADVERTISEMENT
Pemasangan Kabel Listrik Bawah Laut ke 3 Gili di Lombok. Foto: dok. PLN
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring Integrasi menjadi salah satu fokus pemerintah untuk meningkatkan keandalan infrastruktur digital pada 2022.
"Akan dikawal transformasi digital karena Kemenkominfo pun memiliki kepentingan untuk pemerataan distribusi program akses Internet," ucap dia.
"Secara rutin dalam setiap Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi 1, Menkominfo selalu update perkembangan, apalagi kita juga sudah membentuk Panja Penyediaan Internet."
Farhan menambahkan, kebutuhan internet dengan stabil ini jadi kondisi kritis karena pengembangan daerah dari sektor SDM maupun energi terus meluas ke pelosok.
"Masalah terbesar dalam pengadaan infrastruktur internet adalah supply energy listrik, jadi harusnya penyediaan akses Internet di 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) sejalan dengan pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan)" ujar dia.
ADVERTISEMENT