Antivirus Kaspersky Masuk Daftar Hitam AS

27 Maret 2022 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaspersky/REUTERS Foto: Sergei Karpukhin
zoom-in-whitePerbesar
Kaspersky/REUTERS Foto: Sergei Karpukhin
ADVERTISEMENT
Regulator komunikasi Amerika Serikat (Federal Communications Commission/FCC) menambahkan perusahaan antivirus Kaspersky ke dalam daftar hitam karena dinilai dapat menimbulkan risiko pada keamanan nasional AS.
ADVERTISEMENT
Ini adalah pertama kalinya perusahaan Rusia ditambahkan ke daftar hitam komunikasi AS, setelah didominasi oleh perusahaan China, seperti Huawei dan ZTE. Selain Kaspersky, FCC juga menambahkan China Telecom dan China Mobile International ke dalam daftar barunya.
Kebijakan ini membuat bisnis di AS dilarang menggunakan dana subsidi dari FCC (Universal Service Fund) untuk membeli produk atau layanan yang berada dalam daftar hitam itu.
"Penambahan entitas tersebut, serta Kaspersky Labs, akan membantu mengamankan jaringan kami dari ancaman yang ditimbulkan oleh entitas yang didukung negara China dan Rusia yang berusaha terlibat dalam spionase," kata Jessica Rosenworcel, Chairwoman dari FCC.
Kaspersky menanggapi langkah FCC tersebut. Perusahaan berkata keputusan itu "dibuat atas dasar politik" sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina." Kaspersky menyatakan "tetap siap untuk bekerja sama dengan lembaga pemerintah AS untuk mengatasi masalah yang dikhawatirkan FCC dan badan regulator lain."
ADVERTISEMENT
Donald Trump, mantan presiden AS. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
Pada tahun 2017, intelijen Rusia diduga menggunakan perangkat lunak antivirus Kaspersky untuk mencuri dokumen rahasia dari Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA). Klaim itu dibantah oleh Kaspersky yang berbasis di Moskow.
Pada tahun itu, Mantan Presiden Donald Trump, menandatangani kebijakan yang melarang lembaga negara menggunakan produk Kaspersky setelah menuduh perusahaan tersebut memiliki hubungan dengan Kremlin.