Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa itu ChatGPT, Kecerdasan Buatan OpenAI yang Viral?
5 Desember 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 12 Januari 2023 18:22 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bernama ChatGPT tengah ramai dibicarakan di media sosial, khususnya Twitter. Banyak pengguna yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk membuat banyak hal, mulai dari perencanaan marketing, esai tulisan, hingga itinerari perjalanan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu ChatGPT yang sedang viral saat ini?
Mengenal ChatGPT dari OpenAI
ChatGPT merupakan robot AI yang dapat mengobrol dengan manusia menggunakan kata yang sangat runtut, kontekstual, dan bahkan bisa menggantikan hasil mesin pencari Google. Ia merupakan salah satu inovasi dari OpenAI, sebuah lembaga riset berbasis di San Francisco, AS, yang sekarang dalam tahap uji coba publik.
OpenAI adalah sebuah perusahaan riset yang bergerak di pengembangan kecerdasan buatan. Dua produknya yang paling terkenal adalah DALL-E dan GPT. DALL-E adalah AI yang bisa menghasilkan gambar atau lukisan dari sepotong kalimat, sementara GPT adalah AI pembuat teks.
GPT memungkinkan AI membuatkan teks, mulai dari puisi, artikel, tutorial, hingga caption media sosial hingga pengetahuan umum dari sepotong pernyataan atau prompt. ChatGPT adalah pengembangan dari GPT 3.0 yang diperkenalkan dua tahun lalu. AI ini tidak hanya menghasilkan naskah dari sepotong prompt, tapi melanjutkan informasi sebagai percakapan dengan pengguna.
ADVERTISEMENT
Pengalaman mencoba ChatGPT
kumparanTECH sempat menjajal chatbot ChatGPT. Percobaan pertama adalah “Kapan tepatnya kucing didomestikasi, tulis dalam Bahasa Indonesia”.
AI menjawab secara general bahwa kucing didomestikasi 4.000 tahun yang lalu —ketika masih belum menjadi konsensus. Kemudian ditanya soal domestikasi anjing, ChatGPT menjawab domestikasinya terjadi 15.000 tahun yang lalu, dengan catatan tidak diketahui kapan persisnya anjing menjadi peliharaaan manusia. Keduanya dijawab dalam Bahasa Indonesia.
Kemudian kumparanTECH meminta ChatGPT untuk menulis artikel 500 kata tentang bagaimana Indonesia meraih kemerdekaan. Hasilnya tidak mengecewakan. AI membawa nama Soewardi Soerjaningrat, Ki Hadjar Dewantara, dan R.A. Kartini sebagai tokoh “yang berjuang untuk memperjuangkan hak-hak warga negara Indonesia” sejak awal abad-19.
ChatGPT juga memuat 17 Agustus 1945 sebagai Hari Proklamasi. Tak berhenti di situ, AI juga memuat informasi tambahan soal apa yang terjadi setelah itu.
ADVERTISEMENT
“Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia harus berjuang melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperoleh. Perang kemerdekaan Indonesia terjadi selama tiga tahun, hingga akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia secara resmi.”
Tidak berhenti sampai tulisan. kumparanTECH lanjut menjajal kemampuan ChatGPT. Kali ini, ia diminta merangkai caption untuk postingan Instagram.
Hasilnya menarik. Chatbot ini menawarkan beberapa ide caption yang bisa kita gunakan. Bahkan, ia turut menyarankan memakai caption yang gembira dan ceria, jika sesuai dengan gaya dan karakter akun Instagram kita.
Apakah di masa depan AI akan menggantikan pekerjaan penulis? Dan apakah ini adalah pertanda Google akan bergeser sebagai tempat orang bertanya?