Apa itu Kapasitor Bank? Penyebab Tagihan Listrik Warga Malang Naik Rp 20 Juta

16 Juni 2020 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Teguh Wuryanto, warga Kabupaten Malang, Jawa Timur tidak menyangka tagihan listrik pada bulan Mei 2020 mencapai angka Rp 20 juta. Biasanya, Teguh yang merupakan pengusaha bengkel las ini memiliki tagihan listrik hanya berkisar Rp 900 ribu sampai Rp 2,5 juta.
ADVERTISEMENT
Atas tagihan yang tidak wajar itu, PLN Malang melakukan investigasi apa yang sebenarnya terjadi. Hasil dari penyelidikan PLN Malang menemukan bahwa kapasitor bank milik Teguh tidak berfungsi sama sekali sehingga pemakaian listrik melonjak tanpa sepengetahuannya.
PLN menilai kapasitor bank yang dimiliki Teguh untuk keperluan usahanya sudah terlalu tua dan rusak. Pihak PLN pun sudah melakukan pengecekan agar kejadian itu tidak terjadi lagi ke depannya.
Melihat faktor penyebab naiknya tagihan listrik yang dialami Teguh, apa sebenarnya kapasitor bank itu? Apakah ini bisa terjadi untuk pengguna rumahan?
Dalam pengertiannya, kapasitor bank adalah kumpulan dari beberapa kapasitor yang biasanya memiliki spesifikasi yang sama dan dihubungkan secara rangkaian seri atau paralel supaya didapatkan suatu nilai kapasitas tertentu.
ADVERTISEMENT
Kapasitor bank yang sering digunakan pada pabrik-pabrik industri yang memiliki kebutuhan daya listrik besar. Alat ini dapat meningkatkan arus listrik dan meningkatkan jumlah energi yang tersimpan.
Pakar Elektro Universitas Brawijaya, Ir Soeprapto MT IPM, menjelaskan untuk pelanggan listrik PLN kategori industri, membutuhkan peralatan kompensasi daya reaktif yang namanya kapasitor bank.
"Pada pelanggan kategori industri ini biasanya akan terpasang pencatat energi berupa kWh-meter dan kVARh-meter. Jadi kalau di industri itu rata-rata pakai motor listrik yang menyerap daya reaktif-induktif," jelas Soeprapto, seperti dikutip partner kumparan, Tugu Malang, Sabtu (13/6).
Ilustrasi kapasitor bank Foto: wikipedia commons
Soeprapto menjelaskan kapasitor bank berfungsi untuk memperbaiki faktor daya agar bertahan diangka minimal 0,85 KVarh (Kilo Volt Ampera Reactive). Jika angka itu kurang atau melebih batas, maka akan dikenakan biaya tambahan daya reaktif berdasarkan pengukuran oleh kVARh-meter.
ADVERTISEMENT
"Untuk mempertahankan faktor daya tetap di angka minimal 0,85 itu membutuhkan kapasitor bank. Sehingga, kalau kapasitor bank itu rusak, maka faktor daya beban tidak bisa bertahan di angka 0,85 yang berdampak terhadap bekerjanya kVARh-meter," paparnya.
Dalam sistem arus bolak balik PLN itu ada tiga macam daya. Di antaranya ada daya aktif, reaktif dan daya nyata. kapasitor bank digunakan untuk menghemat daya dengan menurunkan kVA dan mencegah denda PLN karena adanya daya reaktif.
Soeprapto mengibaratkan pelanggan PLN kategori industri mendapatkan daya yang besar seperti minuman beralkohol. Daya nyata diibaratkan seperti cairannya, sementara daya raeaktif hanya buih. Padahal daya yang bisa digunakan adalah daya nyata.
"Di dalam gelas itu kan ada 2 jenis yaitu buih dan cairan. Sebenarnya cairan itu yang kita butuhkan untuk dikonsumsi, tapi buihnya itu hanya untuk gaya-gayaan saja," ucap Soeprapto.
ADVERTISEMENT
"Nah, agar buihnya itu keluarnya sedikit, kita menuangkan alkohol tersebut sedikit demi sedikit. Nah, di listrik juga seperti itu. Fungsi kapasitor ini untuk mengeliminir buih itu tadi. Sehingga dalam gelas itu lebih banyak cairannya daripada buih tadi," jelasnya.
ilustrasi kapasitor bank Foto: Scott Schiller/Flickr
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kapasitor bank rusak. Soeprapto menyebutkan usia dan buruknya jaringan kelistrikan di industri tersebut, dapat merusak komponen kapasitor bank.
"Cacatnya jaringan kelistrikan di industri tersebut dikarenakan ada peralatan pengendali kecepatan motor dan perangkat elektronik yang lainnya yang dapat berdampak pada kapasitor bank," bebernya.
"Contohnya untuk motor-motor listrik yang menggunakan pengendali kecepatan. Kalau itu misalkan kontrolnya enggak ada, filternya bisa membuat jaringan kelistrikan dalam industri tersebut menjadi cacat. Sehingga hal itu membuat kapasitor bank menjadi hubungan singkat, rusak, dan bisa juga meledak," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pelanggan PLN kategori industri sangat disarankan untuk menggunakan kapasitor bank ini untuk meminimalisir kelebihan daya reaktif. Namun, penggunaan kapasitor bank untuk rumah tidak akan terlalu berpengaruh karena biasanya nilai faktor daya di instalasi listrik rumah sudah cukup baik.
Lagi pula di perumahan umumnya hanya terdapat kWh-meter, sedangkan untuk mengukur daya reaktif diperlukan kVARh-meter. Dibandingkan dari segi biaya pemasangan kapasitor bank untuk rumah dan perawatan akan jauh lebih mahal.
Untuk pelanggan PLN kategori industri kapasitor bank disediakan dan dipasang oleh pengguna sendiri. Sehingga kerusakan dan dampaknya menjadi tanggung jawab pelanggan PLN.