Apa itu Net Neutrality yang Lagi Ramai di Amerika Serikat?

16 Desember 2017 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Internet (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Internet (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Warga Amerika Serikat sedang ketar-ketir saat ini. Aktivitas mereka selama berselancar di dunia maya tidak akan sama lagi dan tidak sebebas dulu. Ada apa? Semua karena dihapusnya aturan net neutrality atau netralitas internet di sana.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih netralitas internet itu? Nah, untuk menjawabnya, kami akan memberikan penjelasan mengenai netralitas internet.
Jadi, netralitas internet adalah peraturan yang berlaku untuk para penyedia layanan internet agar mereka memperlakukan semua situs dan layanan online dengan kesetaraan. Artinya, tidak ada manipulasi yang bisa dilakukan penyedia layanan internet terhadap situs-situs tertentu sesuai kepentingan mereka.
Para penyedia layanan internet tidak bisa mengatur kecepatan akses di situs tertentu, misalnya mempercepat akses ke situs yang menguntungkan mereka atau memperlambat kecepatan internet ke situs yang dianggap kompetitor. Selain itu, para penyedia layanan internet juga tidak bisa memberlakukan biaya yang berbeda-beda di setiap situs atau memblokir situs tertentu dengan adanya netralitas internet.
Namun, peraturan yang awalnya dikeluarkan pada 2015 lalu ini akhirnya dihapus oleh Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) dalam voting yang dilakukan pada Kamis (15/12). Kabar ini mungkin disambut gembira oleh perusahaan penyedia layanan internet, tapi tidak dengan masyarakat yang ramai-ramai menyuarakan protesnya di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, masa depan pemakaian internet yang bebas dan terbuka di AS bakal menghadapi ketidakpastian. Padahal, netralitas internet dianggap sebagai salah simbol demokrasi di Amerika Serikat. Tapi, pimpinan FCC yaitu Ajit Pai yang diketahui sebagai anggota Partai Republik yang ditunjuk langsung Donald Trump tidak setuju dengan adanya aturan kebebasan internet tersebut.
Ajit Pai, Kepala Komisi Komunikasi Federal AS. (Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ajit Pai, Kepala Komisi Komunikasi Federal AS. (Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters)
Bisa dibayangkan, bagaimana para penyedia layanan internet di AS nantinya bisa memanipulasi kecepatan internet agar menguntungkan bisnis mereka. Kenyamanan para pengguna internet tentu akan sangat terganggu dengan hal semacam ini.
Model bisnis tanpa netralitas internet ini bisa dibilang seperti monopoli, melihat bagaimana para penyedia layanan internet bisa mengendalikan jaringannya sesuka hati. Pihak yang menolak net netralitas dihapuskan meyakini para penyedia layanan internet nantinya bakal menyediakan 'jalur cepat dan lambat' terhadap situs tertentu, juga menaikkan tarif, hingga membatasi kebebasan berpendapat.
ADVERTISEMENT
Potensi penghapusan aturan ini sudah mulai tercium sejak Pemilihan Presiden AS pada 2016 lalu, yang dimulai ketika Pai ditunjuk sebagai ketua FCC.
Keputusan FCC ini memang mendapatkan pertentangan keras. Sejumlah negara bagian AS menyatakan bakal menentang diberlakukannya aturan tersebut, seperti New York dan Washington. Langkah mereka kabarnya bakal diikuti oleh beberapa negara bagian lain.