Apa itu System on Chip di Smartphone?

17 Januari 2022 22:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Exynos, prosesor flagship terbaru Samsung. Cip ini dipakai di Galaxy S21 Series. Foto: Samsung
zoom-in-whitePerbesar
Exynos, prosesor flagship terbaru Samsung. Cip ini dipakai di Galaxy S21 Series. Foto: Samsung
Kinerja smartphone dipengaruhi oleh banyak hal yang meliputi hardware dan software. Kalau bicara hardware, prosesor adalah komponen penting yang bertanggung jawab atas performa, masa pakai baterai, dan efisiensi. Di zaman sekarang, prosesor juga bertanggung jawab atas performa pemrosesan hasil foto dan video, hingga kecerdasan buatan.
Prosesor ibarat otak yang menjadi pusat penggerak suatu perangkat. Prosesor yang memiliki banyak inti (core) akan cenderung memberikan kinerja lebih baik untuk pemrosesan yang lebih cepat dan memungkinkan untuk membuka banyak aplikasi sekaligus (multi-tasking).
Di sisi lain, prosesor yang memiliki banyak inti akan cenderung lebih boros daya. Oleh karenanya, para ahli selalu berusaha untuk membuat desain prosesor yang tetap efisien sekalipun memliki banyak core, demi memberi user experience yang baik kepada konsumen.
Di era sekarang, prosesor pada smartphone diterapkan dalam serangkaian sistem pada sebuah chip, atau populer disebut System on a Chip (SoC). Di dalamnya terdapat sistem untuk mendukung kinerja hardware dan software agar berjalan harmonis, termasuk unit Central Processing Unit (CPU) untuk menjalankan fungsi vital seperti performa, layar sentuh, dan lain-lain.
Dalam SoC ini juga sudah termasuk komponen Graphics Processing Unit (GPU) yang berguna untuk memproses grafis, memuat tampilan web, hingga menampilkan video dan gaming. Ada pula Neural Processing Unit (NPU) yang umumnya dimanfaatkan untuk menjalankan sistem kecerdasan buatan dalam smartphone. Sebut saja kecerdasan buatan pada aplikasi kamera.
Samsung Galaxy S21 FE Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Tak lupa, di dalam SoC juga sudah ada komponen modem yang berguna agar smartphone dapat terkoneksi WiFi dan seluler, mulai dari 2G, 3G, 4G, sampai yang terkini adalah 5G.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ahli dari berbagai perusahaan terus membangun SoC dengan ukuran yang semakin kecil mengingat keterbatasan ruang pada smartphone yang juga semakin compact. Fakta ini adalah tantangan nyata yang dihadapi para ahli dan brand smartphone. Mereka ditantang untuk membuat mendesain SoC dalam ukuran yang semakin kecil, tetapi tidak memberi toleransi terhadap performa agar semua lebih baik.

Ukuran System on Chip Makin Kecil

Perusahaan global yang terdepan dalam pengembangan dan manufaktur mikroprosesor adalah Samsung. Seiring berjalannya waktu, Samsung membuat SoC dalam ukuran yang makin kecil untuk menjawab tantangan zaman. Yang terkini, pada 2021, Samsung membuat SoC seukuran 5 nano meter (nm) untuk smartphone yang diaplikasikan pada Exynos 2100. SoC ini dipakai pada produk flagship Galaxy S21 5G Series.
Exynos 2100 dibangun menggunakan teknologi Extreme Ultra Violet (EUV) yang diklaim sebagai SoC 5 nm tercanggih dari Samsung. Dengan ukuran 5 nm yang semakin kecil ini, Samsung memiliki ruang yang makin banyak di smartphone untuk menempatkan komponen pendukung lain.
Pabrikan asal Korea Selatan itu mendesain agar semua komponen peranti keras (hardware) dalam SoC dapat bekerja secara baik dengan program hingga kecerdasan buatan dalam peranti lunak (software).
Samsung Galaxy S21 FE Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Yang terkini, Exynos 2100 dipakai dalam Samsung Galaxy S21 FE, sebuah smartphone dengan spesifikasi teknis kelas flagship, dan dibanderol dengan harga yang bersahabat. FE sendiri adalah akronim dari Fan Edition. Samsung merilis seri tersebut khusus untuk para penggemar setia smartphone Samsung.
Teknologi canggih Exynos 2100 pada Galaxy S21 FE dipastikan membawa peningkatkan performa dalam hal multi-tasking, gaming, kualitas layar saat streaming konten, kemampuan AI di fotografi, dan yang terpenting adalah efisiensi daya. Ia juga sudah terintegrasi dengan 5G, dan tentu saja mendukung 4G, 3G, hingga 2G untuk operator seluler di Indonesia.
Infografik gaya hidup menggunakan Galaxy S21 FE Foto: Samsung

Performa System on Chip Makin Hebat

Integrasi antara CPU, GPU, dan NPU, pada Exynos 2100, membuat smartphone Galaxy S21 FE menjadi sebuah produk yang patut dilirik di tahun 2022 ini.
Exynos 2100 dibekali dengan konfigurasi CPU yang terdiri dari satu core Cortex-X1, tiga core Cortex-A78, dan empat core Cortex-A55. Kinerja CPU ini membuat Galaxy S21 FE lebih baik 25 persen dibandingkan smartphone yang memakai SoC Samsung generasi sebelumnya, Exynos 990. Prosesor ini pula yang memungkinkan Galaxy S21 FE memiliki layar yang sangat responsif dengan touch response rate 240 Hz dan refresh rate 120 Hz.
Exynos 2100 kini memakai prosesor grafis (GPU) Mali-G78MP14. Sementara untuk Neural Processing Unit (NPU) menawakan kinerja hingga 26 Tera Operations Per Second (TOPS). Samsung mengatakan peningkatan performa GPU dan NPU pada Galaxy S21 FE masing-masing adalah 35 persen dan 55 persen dibandingkan SoC generasi sebelumnya.
Di sektor kamera, Samsung menekankan Exynos 2100 mampu menjalankan multiple kamera, meningkatkan performa zoom, meningkatkan kualitas gambar untuk hasil foto ultra-wide.
Samsung Galaxy S21 FE Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Ada pula kemampuan AI Acceleration. Artinya, kecerdasan buatan Exynos 2100 bisa secara cepat mengenali lokasi, wajah, dan objek, serta menyesuaikan pengaturan kamera secara optimal untuk menangkap gambar dengan detail yang lebih baik. Kecanggihan ini pula yang membuat Galaxy S21 FE memiliki fitur kamera yang menarik, mulai dari Dual Recording yang bisa merekam video dari kamera depan dan belakang sekaligus, lalu Single Take yang bisa merekam banyak foto dan video hanya dengan sekali tekan tombol.
Kehebatan AI Galaxy S21 FE juga dapat melakukan Object Eraser atau menghapus objek yang tidak diinginkan dalam sebuah foto, hingga AI Photo Remaster yang mana kecerdasan buatan akan memberi rekomendasi foto-foto yang perlu diperbaiki kualitasnya, entah itu kecerahan, warna, hingga ketajaman foto.
Samsung Galaxy S21 FE saat ini sudah tersedia di pasar Indonesia dengan pilihan warna baru, Olive, Lavender, White dan Graphite. Seri ini dibanderol dengan harga Rp 8.999.000 untuk varian 8/128GB dan Rp 9.999.000 untuk versi 8/256GB. Buat kamu yang penasaran dengan Galaxy S21 FE dan Exynos 2100 yang menopang kinerjanya, maka bisa mengakses tautan berikut ini.