Apakah HP yang Dipakai Jadi Modem Internet Bisa Bikin Rusak?

27 April 2020 8:58 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ponsel Huawei. Foto: Reuters/Marko Djurica
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ponsel Huawei. Foto: Reuters/Marko Djurica
ADVERTISEMENT
Situasi pandemi virus corona membuat masyarakat melakukan kegiatan seperti belajar dan bekerja dari rumah, atau istilahnya work from home (WFH). Dalam situasi seperti ini, banyak yang menjadikan smartphone sebagai modem internet melalui fitur Tethering.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak yang bertanya apakah menjadikan smartphone sebagai modem internet untuk memberi internet ke banyak perangkat dalam waktu lama bisa bikin cepat rusak?
Pakar gadget yang terkenal dengan akun @gadtorade, Lucky Sebastian, menjelaskan ada hal yang perlu diperhatikan saat menjadikan ponsel sebagai modem hotspot internet, agar pemakaiannya tidak membuat cepat rusak.
Misalnya, memperhatikan level baterai, untuk menjaga kestabilannya. Komponen baterai ini sangat rentan rusak. Pemakaian smartphone biasa saja juga memperbesar kemungkinan usia baterai menurun.
Ilustrasi ponsel yang dicharge Foto: Unsplash/Andreas Haslinger
"Selama pengaturan baterainya bagus tidak apa-apa. Maksudnya begini, jangan biarkan baterai dipakai sampai habis, charging saat kondisi baterai 50-70 persen menjaga cycle baterai tetap bagus. Sama seperti saat kita gunakan sebagai smartphone biasa," jelas Lucky, kepada kumparan, Sabtu (25/4).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Lucky juga mengungkap kenapa ponsel yang dijadikan modem akan membuat perangkat cepat panas. Hal tersebut bisa sangat membahayakan komponen di dalam perangkat, termasuk baterai yang usia pemakaiannya akan cepat turun.
Untuk mengatasinya, Lucky menyarankan untuk mematikan beberapa aplikasi yang berjalan di background atau latar belakang. Tujuannya untuk mengurai kinerja ponsel dan hanya fokus pada tugasnya sebagai modem.
"Panas atau tidak tergantung biasanya dari sinyal operator. Mematikan aplikasi lain di background dan hanya difungsikan sebagai modem tethering juga membantu membuat baterai lebih tahan dan tidak panas," ungkapnya.
Selain itu, perlu diperhatikan jarak dari smartphone yang dijadikan modem ke device-device yang menggunakan tethering-nya. Ternyata hal ini juga bisa berpengaruh untuk membuat panas berlebih pada ponsel. Semakin jauh, maka semakin banyak daya dikeluarkan untuk menjangkaunya.
ADVERTISEMENT
Pemilihan operator seluler juga menurut Lucky penting. Jika sinyal atau bandwidth dari operator tertentu lemah, maka smartphone yang menjadi modem akan berusaha menjangkau BTS (base transceiver station) lebih jauh dan tentu memakan daya baterai lebih besar yang menghasilkan panas.
Sebagai solusinya, Lucky menyarankan untuk meletakan smartphone di tempat yang sejuk. Sirkulasi udara yang baik bisa mengurangi panas yang dihasilkan perangkat, sehingga tidak merusak komponen di dalamnya.
"Ruangan ber AC, atau meletakkan smartphone di atas benda yang lebih dingin, membantu mengurangi panas, atau menjaga suhu smartphone lebih terkontrol dan lebih baik dalam keawetan baterai," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT