Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Hubungan Huawei dan Google sejauh ini masih panas walau Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai melunak untuk mengizinkan Huawei berbisnis dengan perusahaan asal Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Google masih dalam posisi melarang Huawei untuk menggunakan layanan dan aplikasi inti sistem operasi Android, yang akan berlaku efektif sekitar Agustus mendatang. Sejauh ini belum ada pengumuman dari Google yang mengembalikan izin lisensi kepada Huawei.
Urusan Huawei ini sebenarnya belum tuntas. Presiden Trump memang mengizinkan Huawei untuk membeli produk dari AS tetapi dengan catatan tidak berdampak pada keamanan nasional. Selebihnya, semua urusan Huawei masih menunggu sampai perundingan dengan China berakhir. Ia juga menekankan tidak "terburu-buru" atas hal itu.
"Atas permintaan perusahaan teknologi kami, dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan Huawei dari China membeli produk dari mereka yang tidak akan berdampak pada keamanan nasional kami. Yang penting, kami telah membuka kembali negosiasi dengan China karrena hubungan kami dengan mereka terus membaik," kata Trump dalam pengumuman di akun Twitter-nya, setelah berunding dengan .
ADVERTISEMENT
Sikap Trump yang melunak terhadap Huawei diambil setelah terjadi perundingan dengan Presiden China Xi Jinping dalam Konferensi G20 di Jepang. Trump juga berjanji tidak akan memerapkan kenaikan tarif untuk produk China, dan tidak ada pengurangan tarif untuk China.
Pendiri sekaligus CEO Huawei , Ren Zhengfei, beberapa waktu lalu menyindir Google yang akan merugi akibat memutus kerja sama dengan Huawei. Menurutnya, Google akan kehilangan 700-800 juta pengguna jika Huawei meninggalkan Android.
Huawei sendiri, saat ini sedang menggarap proyek sistem operasi buatan sendiri bernama HongMeng atau Oak.
"Huawei dan Google selalu berada di jalur minat yang sama, dan jika kami tidak memakai sistem operasi buatan Google, Google akan kehilangan 700-800 juta pengguna di masa mendatang." katanya.
Zhengfei menambahkan bahwa Huawei sebenarnya tidak ingin mengganti OS Android sama sekali, karena itu akan memperlambat pertumbuhan mereka. Namun, jika pada kenyataannya mereka benar-benar tidak bisa lagi memakai Android, maka Huawei memiliki sistem sendiri yang tengah dikembangkan untuk menggantikan Android.
ADVERTISEMENT
Kabarnya, sistem operasi buatan Huawei itu siap untuk dirilis pada akhir September atau Oktober dan awalnya akan berfokus pada perangkat kelas menengah.
Huawei Bikin HongMeng
Dalam pengujian OS HongMeng baru-baru ini, Huawei melibatkan perusahaan China lainnya, seperti Vivo dan Oppo untuk berpartisipasi. Hasil pengujian Huawei mengklaim bahwa HongMeng memiliki performa sekitar 60 persen lebih kencang dibandingkan Android.
HongMeng OS dari Huawei disebut bakal kompatibel dengan semua aplikasi Android. Jika Huawei jadi mengganti Android dan meyakinkan pabrikan smartphone China lain untuk menggunakan sistem operasinya, itu bisa menjadi ancaman besar bagi monopoli Google di pasar smarpthone.
Ada juga laporan yang menyebutkan Huawei sedang dalam pembicaraan dengan Sailfish OS dan Avrora OS, sistem operasi buatan Rusia sebagai alternatif pengganti Android.
ADVERTISEMENT