Aplikasi Uber Bakal Dimatikan, Bagaimana Nasib Driver di Indonesia?

26 Maret 2018 11:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Uber di ponsel iPhone. (Foto: FreeStock via Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Uber di ponsel iPhone. (Foto: FreeStock via Pexels)
ADVERTISEMENT
Uber akhirnya menyerah di kawasan Asia Tenggara setelah sekian tahun melewati persaingan super panas dan harus mengeluarkan biaya operasional yang begitu besar. Uber memutuskan untuk menjual bisnis dan operasionalnya di Asia Tenggara kepada Grab yang berbasis di Singapura pada Senin (26/3).
ADVERTISEMENT
Langkah ini merupakan aksi strategis Uber untuk keluar dari pasar Asia Tenggara. Mereka tidak lagi harus mengeluarkan biaya operasional yang tinggi, tetapi tetap mendapatkan keuntungan di kawasan ini dengan cara mengambil alih 27,5 persen saham di Grab.
Uber dan Grab selanjutnya akan bersatu meningkatkan pertumbuhan platform mobile online-to-offline seperti layanan pesan-antar makanan, transportasi motor serta mobil, juga layanan pembayaran dan keuangan, yang semuanya dilakukan untuk memperkuat layanan Grab.
"Akusisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara," kata Anthony Tan, Group CEO dan Co-founder Grab.
Dengan kesepakatan ini, secara otomatis layanan mobile Uber bersama dengan mitra driver dan merchant-nya pun dipastikan akan melebur ke dalam aplikasi Grab dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan di blog resmi Grab, aplikasi Uber masih akan tetap beroperasi selama dua pekan ke depan untuk memastikan mitra Uber mendapatkan informasi mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara online.
Untuk meminimalisir disrupsi, Grab mengatakan pihaknya dan Uber akan bekerja sama untuk melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber serta pelanggan, mitra merchant maupun mitra pengantar makanan UberEats ke platform Grab.
Aplikasi Grab (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Grab (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Dampak bagi Driver Motor dan Mobil Uber di Indonesia
Karena perbedaan standar kualifikasi mitra pengemudi baik pada layanan taksi atau ojek online, Grab akan melakukan seleksi ulang sesuai standar perusahaannya.
Hal ini tentu saja berpengaruh bagi para mitra pengemudi UberMotor, UberX, sampai UberXL di Indonesia. Mereka akan diseleksi ulang oleh Grab Indonesia yang secara administrasi punya standar lebih ketat dibandingkan syarat Uber di Indonesia. Tidak diketahui berapa banyak mitra Uber yang akan masuk ke Grab.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi mitra merchant UberEats di negara lain di luar Indonesia, bakal langsung integrasi ke layanan GrabFood. Uber sendiri tidak menyediakan layanan UberEats di Indonesia.
Perusahaan transportasi online, Grab. (Foto: Grab)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan transportasi online, Grab. (Foto: Grab)
Dengan akuisisi ini, Grab akan mengambil alih seluruh operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Grab tentu saja juga akan memanfaatkan teknologi dari Uber.
Kini diketahui CEO Uber, Dara Khosrowshahi, akan bergabung di kursi dewan direksi Grab bersama para investor lain.
Langkah ini tentu membuat persaingan Grab dan Go-Jek di Indonesia semakin panas. Go-Jek bakal terus mengembangkan bisnis di luar transportasi, termasuk Go-Food dan layanan pembayaran Go-Pay yang akan terus diperluas.