Apple Mau Investasi Rp 158 M di Bandung? Janji Investasi di RI Tetap Belum Lunas

6 November 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelanggan mengantre membeli ponsel iPhone 13 yang baru diluncurkan di toko Apple di Hangzhou, di provinsi Zhejiang timur China pada 24 September 2021. Foto: STR / AFP / China OUT
zoom-in-whitePerbesar
Pelanggan mengantre membeli ponsel iPhone 13 yang baru diluncurkan di toko Apple di Hangzhou, di provinsi Zhejiang timur China pada 24 September 2021. Foto: STR / AFP / China OUT
ADVERTISEMENT
Apple dilaporkan telah menawarkan tambahan investasi ke Indonesia, dengan nominal hampir 10 juta dolar AS (sekitar Rp 158 miliar). Namun, suntikan dana ekstra itu belum cukup untuk melunasi janji investasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tambahan investasi itu sendiri merupakan upaya Apple agar larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia bisa dicabut.
Apple akan berinvestasi ke sebuah pabrik di Bandung, Jawa Barat, bermitra dengan pemasok komponen resminya. Fasilitas tersebut akan merakit sejumlah produk seperti aksesori dan komponen untuk gadget Apple.
Proposal tambahan investasi Apple disebut sudah diajukan ke Kemenperin, menurut laporan Bloomberg yang berasal dari sumber terdekat dengan isu ini. Sumber yang identitasnya dirahasiakan itu mengatakan Kemenperin tengah mempertimbangkan usulan tersebut, yang belum final dan dapat berubah sewaktu-waktu.
iPhone 16 dipamerkan setelah acara "It's Glowtime" Apple di Cupertino, California, Senin (9/9/2024). Foto: Manuel Orbegozo/REUTERS

TKDN Belum 40 Persen dan Komitmen Investasi Tak Tuntas, iPhone 16 Dilarang Dijual di Indonesia

Tambahan investasi Rp 158 miliar yang diajukan Apple belum cukup untuk menutupi utang investasi yang dijanjikan buat Indonesia. Sebab, kata Kementerian Perindustrian, Apple masih menyisakan komitmen investasi di Indonesia sebesar Rp 240 miliar yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Adapun total komitmen investasi Apple di Indonesia mencapai Rp 1,71 triliun.
Utang ini yang membuat Apple belum dapat memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Tanpa sertifikat TKDN 40 persen, Apple tidak bisa menjual iPhone 16 di Indonesia.
"Saat ini proses perpanjangan sertifikat TKDN masih menunggu tambahan realisasi investasi dari Apple, karena realisasi investasi Apple baru tercatat Rp 1,48 triliun dari komitmen antara Apple dan pemerintah yaitu Rp 1,71 triliun, jadi masih ada gap sebesar sekitar Rp 240 miliar," kata Agus Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada 8 Oktober 2024.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
Berdasarkan Permen Perindustrian 29/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen dalam Negeri Produk Telepon Seluler Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, ada tiga skema yang dapat digunakan untuk menghitung nilai TKDN, yakni manufaktur, aplikasi, dan pengembangan inovasi. Apple sendiri memilih opsi ketiga, dengan hanya membangun pusat riset dan pengembangan melalui Developer Academy.
ADVERTISEMENT

Nilai Investasi Apple di Indonesia Kalah Jauh dengan Vietnam

Dengan investasi Rp 1,71 triliun yang cuma menghasilkan Apple Developer Academy, nilainya kalah jauh dengan total suntikan dana perusahaan buat Vietnam. Di negara tetangga Indonesia itu, Apple berani menggelontorkan 15,84 miliar (dulu setara Rp 256,93 triliun) pada April 2024, beberapa hari sebelum CEO Tim Cook menyambangi Indonesia.
Sebelumnya, Apple malah sudah mempercayakan manufaktur Vietnam untuk merakit produknya per 2020. Mereka memproduksi earbuds AirPods, tablet iPad, hingga jam tangan pintar Apple Watch di sana.