Apple Minta Pengguna iPhone di 98 Negara Waspada Spyware: Kamu Jadi Target

15 Juli 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pembeli merekam secara live pada penjualan iPhone 14 dan iPhone 14 Pro perdana dalam acara Midnight Lounge di Senayan Park Dome, Jakarta, Jumat (4/11).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pembeli merekam secara live pada penjualan iPhone 14 dan iPhone 14 Pro perdana dalam acara Midnight Lounge di Senayan Park Dome, Jakarta, Jumat (4/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apple telah mengeluarkan notifikasi keamanan siber baru kepada pengguna iPhone di 98 negara. Pesan berisi peringatan terkait potensi perangkatnya terkena serangan spyware.
ADVERTISEMENT
Ini jadi peringatan serangan siber kedua yang dikirim Apple pada tahun ini. Sebelumnya, mereka sudah melakukannya ke pengguna iPhone di 92 negara pada April 2024 lalu.
"Apple mendeteksi bahwa kamu menjadi sasaran serangan spyware tentara bayaran yang mencoba menyusupi iPhone yang terkait dengan ID Apple Anda -xxx-," tulis Apple dalam peringatan kepada pengguna iPhone yang terdampak.
Pemberitahuan ancaman spyware yang dirilis sejak Rabu (10/7) ini tidak mengungkap identitas peretas atau negara tempat pengguna menerima notifikasi. Namun TechCrunch melaporkan pengguna iPhone di India termasuk di antara mereka yang mendapatkan notifikasi Apple ini.
ADVERTISEMENT
Orang-orang menghadiri presentasi produk pada Apple Event "Far Out" di kantor pusat Apple, Cupertino, California, Amerika Serikat, Rabu (7/9/2022). Foto: Carlos Barria/Reuters
Apple pernah mengirim peringatan ancaman serupa kepada beberapa jurnalis dan politisi di India pada Oktober 2023. Kemudian, lembaga advokasi hak asasi manusia, Amnesty International, melaporkan penemuan Pegasus, spyware buatan perusahaan Israel NSO Group, terinstal di iPhone wartawan India.
Apple sendiri mengaku rutin mengirimkan pemberitahuan terkait keamanan siber sejak 2021, menurut dokumen di situs web resminya. Pesan semacam ini disebut sudah menjangkau pengguna iPhone di lebih dari 150 negara.
Perusahaan juga mengubah gaya bahasanya dalam pesan ini. Mereka lebih memilih menyebutnya sebagai "serangan spyware tentara bayaran," tidak lagi menggunakan istilah serangan yang "dibiayai pemerintah."
Apple menegaskan hanya mengandalkan informasi dan investigasi intelijen ancaman siber internal untuk mendeteksi serangan spyware.