Apple Rilis Versi iOS dan MacOS Baru untuk Perbaiki Bug 'Spectre'

9 Januari 2018 12:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apple (Foto: Reuters/Yuya Shino)
zoom-in-whitePerbesar
Apple (Foto: Reuters/Yuya Shino)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apple menjadi salah satu korban dari celah keamanan atau bug berbahaya yang disebut Spectre. Untuk mengatasinya, perusahaan teknologi asal AS tersebut mengeluarkan pembaruan sistem operasi iOS 11.2.2 untuk browser Safari dan WebKit.
ADVERTISEMENT
Jika kamu adalah pengguna iOS, ada baiknya kalau kamu segera memperbarui sistem operasimu ke versi terbaru. Pembaruan ini memiliki penyempurnaan pada Safari dan WebKit untuk mengurangi kerentanan terhadap bug Spectre, yang memungkinkan hacker mencuri informasi pengguna.
Dilansir TechCrunch, tak hanya iPhone dan iPad, MacOS High Sierra juga mendapatkan pembaruan versi 10.13.2 untuk menutup celah keamanan tersebut. Oleh karena itu, memperbarui perangkatmu dengan software terbaru mutlak dilakukan kalau kamu ingin keamanan perangkatmu terjaga.
Sebelumnya, Apple telah mengeluarkan pembaruan di iOS 11.2, MacOS 10.13.2, dan tvOS 11.2 untuk mengatasi celah keamanan Meltdown. Sementara untuk cip yang ditanamkan pada Apple Watch tidak terpengaruh oleh Meltdown.
Spectre sendiri hanya membobol pelindung di berbagai aplikasi, tapi bug ini bisa dieksploitasi menggunakan JavaScript dalam browser web. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperbaikinya sebelum seseorang mengetahui bagaimana cara mendistribusikan virus jahat memakai kode JavaScript.
ADVERTISEMENT
Untuk memperbarui sistem, pengguna iPhone atau iPad bisa membuka bagian Setting pada perangkatmu, kemudian pilih General dan Software Update. Sedangkan untuk Mac, buka Mac App Store dan cari 'Check for Updates' di sana.
Bug Meltdown dan Spectre ditemukan oleh sekelompok peneliti keamanan siber. Bug ini bersembunyi di hampir semua perangkat komputer di dunia selama 20 tahun. Sejumlah perusahaan seperti Intel, AMD, dan ARM menjadi korbannya dan terus melakukan pembaruan sistem untuk menutup celah tersebut.