Asus Bakal Produksi PC Desktop dan All in One di Batam, Dijual 2025

19 Agustus 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asus AiO E3402. Foto: Asus
zoom-in-whitePerbesar
Asus AiO E3402. Foto: Asus
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asus Indonesia terus menggenjot produksi produk komputer di Indonesia. Setelah laptop bisnis, giliran produk dekstop dan all in one PC, yang akan dirakit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Produksi di Indonesia merupakan upaya Asus untuk meningkatkan kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada perangkatnya hingga 40 persen. Dengan begitu, perusahaan bisa memasarkan produknya ke proyek pengadaan barang dari pemerintah.
ExpertBook B1 menjadi laptop bisnis Asus yang sudah mencapai TKDN sebesar 40 persen, ditambah dengan nilai Beban Manfaat Produksi (BMP).
Selanjutnya, perusahaan menargetkan produk dekstop dan All in One PC (personal computer) untuk diproduksi lokal dengan target TKDN 40 persen.
Perangkat desktop yang dimaksud adalah ExpertCenter D500ME, sementara All in One PC adalah AiO E3402. Kedua komputer segmen bisnis ini akan dijual mulai 2025 mendatang.
Asus ExpertCenter D500ME. Foto: Asus
Country Commercial Product Marketing Asus Indonesia, Aldy Ramadiansyah, mengatakan kedua perangkat akan mulai diuji produksi di Indonesia pada akhir tahun ini. Mereka akan dirakit di pabrik PT Sat Nusapersada Tbk di Batam.
ADVERTISEMENT
"AiO ini akan mulai di-testing untuk produksi di Batam itu Q4 (2024) nanti, tapi balik lagi, untuk penjualan atau untuk ready stock-nya di lapangan itu akan di tahun 2025, sama dengan desktop," kata Aldy dalam acara Asus TKDN Gathering, Jumat (16/8).
Segmen B2B menjadi fokus terbaru Asus saat ini, mengingat penjualan produk di segmen konsumen menunjukkan tren yang kurang menguntungkan. Perekonomian global yang kurang kondusif menjadi salah satu faktornya.
Meski begitu, sektor pemerintah justru memiliki potensi yang cukup besar. Oleh karenanya, Asus berambisi untuk bisa ikut dalam proyek pengadaan barang dari pemerintah.
"Laptop segmen consumer memang alami penurunan, tetapi di sektor government potensinya masih besar. Makanya kita ingin fokus memproduksi laptop kita lebih banyak di dalam negeri di Batam dengan tingkat kandungan lokal lebih tinggi," ujar Firman.
ADVERTISEMENT