Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Aveva Connect Platform Bantu Adopsi AI di Industri Makin Efisien dan Produktif
16 April 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Dunia industri tak lagi hanya bicara soal efisiensi atau otomatisasi.
ADVERTISEMENT
Di panggung Aveva World 2025, yang digelar pada 8–10 April di Moscone Center, San Francisco, Aveva memperlihatkan bahwa transformasi digital saat ini membutuhkan lebih dari sekadar teknologi —ia butuh keterhubungan, keterbukaan, dan kolaborasi nyata.
Salah satu pusat perhatian adalah platform Aveva Connect, yang kini menjadi tulang punggung adopsi kecerdasan buatan (AI) di berbagai lini industri.
CEO Aveva, Caspar Herzberg, menggambarkan Connect sebagai ruang terbuka yang menyatukan data, alat kerja, dan manusia dalam satu ekosistem digital.
“Bukan waktunya lagi membangun taman tertutup berisi data. Kami ingin data bisa diakses, dianalisis, dan digunakan oleh siapa pun yang membutuhkannya, kapan pun dibutuhkan,” ujar Herzberg di hadapan peserta Aveva World 2025.
Lewat Connect, Aveva kini mendukung 19 solusi berbasis AI —dari asisten pintar untuk pemeliharaan hingga desain generatif berbasis cloud.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, platform ini juga membuka jalan kolaborasi dengan teknologi lain, seperti Databricks untuk integrasi data korporat dan Track’em untuk pelacakan material proyek secara real-time.
“Databricks bantu kami menjembatani data industri dan data perusahaan. Sementara Track’em memperkuat pengawasan proyek agar lebih efisien dan minim pemborosan,” jelas Chief Product Officer Aveva, Rob McGreevy.
Tantangan di Industri Asia Pasifik
SVP dan Head of Asia Pacific Aveva, Chris Lee, menjelaskan tantangan di Asia tidak selalu soal kesiapan teknologi, tapi soal bagaimana AI bisa disesuaikan dengan kebutuhan tiap industri —dari manufaktur, energi, hingga konstruksi.
“Kita tidak bisa pakai pendekatan satu model untuk semua. Di Asia, adopsi AI itu harus kontekstual dan relevan dengan masalah industri yang dihadapi,” kata Lee dalam wawancara eksklusif bersama kumparan.
Ia menjelaskan, dengan Connect, alat seperti E3D, P&ID, dan Unified Engineering kini bisa diakses lewat cloud, memudahkan kolaborasi lintas tim dan vendor.
ADVERTISEMENT
Aveva juga didukung oleh lebih dari 7.000 mitra yang mempercepat transfer pengetahuan dan implementasi solusi di berbagai negara.
Investasi Besar, Keamanan Jadi Prioritas
Aveva mengalihkan lebih dari 50 persen anggaran riset dan pengembangan (R&D) untuk pengembangan teknologi baru—terutama AI dan data services.
Seiring pergeseran ke model layanan berbasis langganan (SaaS), isu keamanan data ikut menjadi perhatian utama.
Lee menambahkan, Aveva memiliki pusat pemantauan khusus di Hyderabad untuk mendeteksi potensi kerentanan.
“Bukan isi datanya yang kami awasi, tapi infrastrukturnya. Kami ingin semua sistem tetap aman sebelum ada insiden,” tambahnya.
'Kolaborasi Radikal' sebagai Arah Baru Industri
Aveva mendorong semangat 'radical collaboration' (kolaborasi radikal) —bukan hanya bermitra dengan pelanggan atau rekan bisnis, tapi juga membuka pintu kerja sama dengan pihak lain, termasuk kompetitor.
ADVERTISEMENT
“Industri hari ini terlalu kompleks untuk diselesaikan sendirian. Kita butuh ekosistem yang terbuka dan saling terhubung agar bisa bergerak lebih cepat dan lebih tangguh,” ujar Caspar.
Dengan pendekatan ini, Aveva optimis Connect akan menjadi pusat gravitasi baru bagi transformasi industri—menghubungkan data, alat, dan manusia dalam satu platform yang tidak hanya efisien, tapi juga adaptif terhadap tantangan masa depan.
Aveva World 2025 menjadi ajang bertemunya pemimpin teknologi dan industri global.
Lebih dari 160 pembicara tampil dalam konferensi ini, termasuk Prof. Erik Brynjolfsson dari Stanford, CEO Schneider Electric Olivier Blum, dan CEO Archaea Energy Starlee Sykes.
Lewat lebih dari 150 sesi diskusi, mereka membahas bagaimana kecerdasan industri, AI, dan kolaborasi lintas sektor bisa membuka jalan baru bagi masa depan industri yang lebih efisien, tangguh, dan terhubung.
ADVERTISEMENT