Bagaimana Cara Pengguna Dapat Uang di TikTok?

20 Desember 2019 8:00 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Aplikasi Tik Tok. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aplikasi Tik Tok. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu platform berbagi video terpopuler di Indonesia saat ini, TikTok mampu menghasilkan banyak kreator konten baru. Di aplikasinya sendiri. Kreator di TikTok tidak hanya datang dari pengguna biasa, tetapi juga selebritas.
ADVERTISEMENT
Jika konten video mereka berhasil mendapat ribuan like, apakah ini berarti mereka bisa mendapat uang layaknya YouTuber? Sayangnya, tidak.
Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operation TikTok Indonesia mengatakan, bahwa platform-nya tidak ‘membayar’ penggunanya yang memproduksi konten bagus. Itu karena TikTok sendiri tidak memanfaatkan konten para penggunanya sebagai ladang iklan.
“Kita sudah punya commercial team di Indonesia. Tapi TikTok itu enggak berbagi revenue sama kreatornya karena advertising itu munculnya di For You feed,” ungkap Angga dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/12).
Konferensi pers kilas balik TikTok Indonesia selama 2019. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
Lebih lanjut Angga menjelaskan, TikTok memiliki model bisnis iklan yang berbeda dari YouTube. Platform streaming video ini hanya menampilkan iklan dalam bentuk konten tersendiri di bagian Homepage aplikasi. Sehingga, konten video milik pengguna tidak akan dicampuri oleh banner atau terpotong iklan.
ADVERTISEMENT
Kalau dari sisi kreator, pengguna TikTok bisa mendapatkan uang penghasilan dari pembuatan video, jika ada brand yang ingin melakukan kerja sama konten alias endorsement. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh influencer atau selebgram di Instagram.
We are not making money from our creators. Jadi sebenarnya teman-teman advertising agency bisa freely reach our TikTok creator juga,” lanjut Angga.
Ilustrasi Tik Tok. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Sementara di YouTube, seorang YouTuber akan mendapatkan penghasilan dari iklan yang muncul di dalam video karya mereka. Penghasilan tersebut merupakan shared revenue atau penghasilan yang dibagi untuk YouTube dan juga si kreator.
Agar konten YouTuber bisa di-monetize bukan perkara gampang. Mereka diwajibkan harus memiliki 1.000 subscriber dan jumlah penayangan 4.000 jam selama setahun terakhir untuk bisa memasang iklan di video buatannya.
ADVERTISEMENT