Begini Cara Cek dan Download Data Kita yang Terekam di Facebook

Ilustrasi Facebook (Foto: AFP PHOTO / Martin Bernetti)

Sejak pertama kali mendaftar akun Facebook, media sosial tersebut menyimpan hampir semua interaksi yang pengguna lakukan di dalam platform. Semua interaksi itu mulai dari foto yang diunggah, postingan yang disukai, akun yang diikuti dan berteman, hingga semua pesan percakapan dan status yang pernah dibuat.

Aktivitas tersebut merupakan data yang bisa dipakai Facebook untuk mempelajari lebih lanjut penggunanya.

Ternyata, bukan hanya Facebook yang bisa memperoleh semua data itu. Aplikasi pihak ketiga di Facebook juga bisa mengaksesnya, jika pengguna mengizinkan akunnya diakses oleh mereka, seperti yang dilakukan Cambridge Analytica.

Mengetahui apa saja data-data yang direkam Facebook bisa jadi hal yang berguna untuk melindungi data-data pribadi. Lalu, apa saja data-data tersebut?

Untuk mengetahui data-data apa saja yang direkam dan dipelajari Facebook, pengguna bisa buka laman 'Accessing Your Facebook Data'.

Jika kamu membuka laman tersebut, kamu bisa melihat ada 70 aktivitas yang Facebook rekam. Mulai dari biodata diri, status hubungan, lokasi terakhir, isi chat dengan teman, hingga pembelian menggunakan kartu kredit lewat Facebook.

Facebook dan Instagram. (Foto: REUTERS/Yves Herman)

Cara Download Arsip Data Aktivitas di Facebook

Pengguna juga bisa download arsip data pribadi kalian yang terekam oleh Facebook. Begini cara mengunduhnya:

1. Pergi ke laman Facebook.com/settings

2. Pilih 'Download a copy of your Facebook data' (Unduh salinan data Facebook Anda).

3. Pilih 'Download Archive' (Unduh Arsip).

4. Download akan selesai dalam waktu beberapa menit, kemudian Facebook akan memberikan notifikasi ketika download selesai.

5. Tekan 'Download Archive' sekali lagi dan download file dalam format zip akan dimulai.

6. Cek keseluruhan folder dalam arsip untuk mengetahui data apa saja yang tersimpan dalam Facebook.

Facebook. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

Data-data tersebut merupakan riwayat aktivitas yang pernah pengguna lakukan di Facebook. Data tersebut bisa menjadi back-up jika pengguna ingin menghapus data dan mengamankan aktivitas yang dianggap penting.

Kekhawatiran pengguna Facebook akan keamanan data menjadi semakin sensitif gara-gara terbongkarnya kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh pihak ketiga Cambridge Analytica.

Perusahaan analisa data tersebut menyalahgunakan 50 juta data pengguna yang dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye Donald Trump ada pemilihan umum Amerika Serikat pada 2016.