Begini Desain Pesawat Komersial Tercepat di Dunia, Jakarta - Tokyo Cuma 3,5 Jam

26 Juli 2022 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain Overture, pesawat supesonik yang bisa bawa penumpang Jakarta - Tokyo cuma 3,5 jam.   Foto: Dok. Boom
zoom-in-whitePerbesar
Desain Overture, pesawat supesonik yang bisa bawa penumpang Jakarta - Tokyo cuma 3,5 jam. Foto: Dok. Boom
ADVERTISEMENT
Perusahaan penerbangan Boom Supersonic merilis desain terbaru pesawat yang digadang-gadang menjadi pesawat supersonik pertama di dunia dengan teknologi ramah lingkungan. Jika pesawat ini berhasil dibuat, ia bisa mengantarkan penumpang dari Jakarta ke Tokyo, Jepang, hanya 3,5 jam saja.
ADVERTISEMENT
Desain terbaru pesawat yang diberi nama Overture ini diresmikan di Farnborough International Airshow di Inggris awal pekan ini. Sejauh ini pesawat belum dibikin, tapi tim mengatakan desain kali ini adalah yang terakhir setelah melewati banyak evaluasi.
Nantinya Overture bisa membawa 65 hingga 80 penumpang dalam sekali jalan dengan kecepatan dua kali lipat dari pesawat komersial saat ini. Dilengkapi 4 mesin pacu dan desain aerodinamis, pesawat dapat terbang dengan kecepatan Mach 1,7 atau setara 2.100 kilometer per jam atau hampir 2 kali kecepatan suara.
Kecepatan ini hampir setara pesawat Concorde yang melaju Mach 2,02. Concorde sendiri adalah pesawat komersial supersonik pertama yang beroperasi pada tahun 1976 hingga Oktober 2003. Operasional Concorde dihentikan karena biaya tinggi namun permintaan rendah dan tingkat kecelakaan tinggi.
ADVERTISEMENT
Wujud pesawat supersonik komersial berkecepatan 2.100 kilometer per jam. Foto: Dok. Boom
Boom yakin, inilah saatnya untuk menghidupkan kembali era penerbangan komersial supersonik dengan sentuhan ramah lingkungan. Tak seperti Concorde, pesawat Overture dirancang dengan teknologi ramah lingkungan. Boom mengklaim, pesawat ini menghasilkan nol karbon dan 100 persen menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
"Penerbangan belum melihat lompatan besar dalam beberapa dekade," kata Blake Scholl, pendiri dan CEO Boom, mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science. "Overture revolusioner dalam desainnya, dan secara fundamental akan mengubah cara kita berpikir tentang jarak."
Awal tahun ini, Boom berhasil mendapatkan pendanaan sebesar 60 juta dollar melalui kemitraan strategis tiga tahun dengan Angkatan Udara AS. Sekarang, mereka sedang membangun pesawat tersebut, di mana Boom akan mulai menyusun burung besi, sebuah struktur pesawat kerangka yang terbuat dari baja dengan panjang sekitar 60 meter dan lebar 30 meter.
ADVERTISEMENT
Boom menargetkan mulai memproduksi pesawat di Overture Superfactory di Greensboro, North Carolina, AS, pada 2024.