news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Begini Ekspresi Mona Lisa Ketika Bicara, Menurut Kecerdasan Buatan

5 Juni 2019 5:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi wajah Mona Lisa yang dianalisis AI buatan tim peneliti Egor Zakharov. Foto: Egor Zakharov via YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi wajah Mona Lisa yang dianalisis AI buatan tim peneliti Egor Zakharov. Foto: Egor Zakharov via YouTube
ADVERTISEMENT
Senyum Mona Lisa yang tersohor itu menyimpan banyak teka-teki. Banyak orang dibuat penasaran. Beberapa yang terobesi oleh lukisan Mona Lisa memilih untuk membuat analisis tersendiri untuk mengungkap segala misteri tentangnya. Yang terbaru, tim peneliti memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menampilkan serangkaian ekspresi wajah Mona Lisa dan sejumlah tokoh dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah ke YouTube pada 21 Mei, ada tiga klip video yang menunjukkan contoh ekspersi Mona Lisa ketika menggerakkan bibir dan memutar kepalanya. Tentu saja ini bukan ekspresi asli Mona Lisa, dan jauh dari sempurna, karena ini hanya berupa analisis dari software AI yang dikembangkan oleh peneliti Egor Zakharov dan rekan. Zakharov sendiri adalah engineer di Skolkovo Institute of Science and Technology dan Samsung AI Center yang keduanya berbasis di Moskow.
AI ini diciptakan berdasarkan jaringan saraf convolutional, atau sejenis AI yang memproses informasi seperti halnya otak manusia, untuk menganalisis dan memproses gambar.
Para peneliti melatih algoritma AI itu untuk memahami bentuk umum fitur wajah dan bagaimana mereka berperilaku relatif satu sama lain. Kemudian mereka menerapkan informasi tersebut ke gambar diam. Hasilnya adalah urutan video realistis ekspresi wajah baru dari satu frame.
ADVERTISEMENT
Untuk video animasi Mona Lisa, AI "mempelajari" gerakan wajah dari kumpulan tiga subjek manusia dari beberapa sudut pandang, menghasilkan tiga animasi yang sangat berbeda. Menurut Egor Zakharov, masing-masing dari tiga klip itu masih dikenali sebagai Mona Lisa karena didasarkan pada potret Mona Lisa, lalu meminjam "kepribadian" dari orang lain.
Untuk studi ini, para peneliti memperkenalkan AI ke data set video referensi yang sangat besar untuk menunjukkan wajah manusia dalam beberapa aksi. Para ilmuwan membangun landmark wajah yang akan diterapkan pada wajah apapun, untuk mengajarkan AI tentang bagaimana wajah berperilaku secara umum.
Foto para tokoh dunia dianalisis oleh mesin AI untuk mengeksplorasi ekspresi wajahnya dari berbagai sudut. Foto: Egor Zakharov via YouTube
Foto para tokoh dunia dianalisis oleh mesin AI untuk mengeksplorasi ekspresi wajahnya dari berbagai sudut.
Zakharov dan rekan juga menghasilkan animasi dari foto ikon budaya abad 20, seperti Albert Einstein dan Marilyn Monroe. Penelitian AI untuk menampilkan serangkaian ekspresi wajah ini diterbitkan pada 20 Mei 2019 di jurnal ArXiv.
ADVERTISEMENT
Memproduksi video dengan dasar potret manusia, atau dikenal sebagai deepfake, tentu bukan pekerjaan mudah. Karena, kepala manusia secara geometris sangat kompleks dan sangat dinamis. Model 3D kepala memiliki "puluhan juta parameter," kata para penulis penelitian.