Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Aplikasi pesan WhatsApp disebut-sebut akan mulai menampilkan iklan di platform-nya pada tahun 2020. Hingga kini, WhatsApp belum memberikan konfirmasi kapan mereka akan menampilkan iklan kepada 1,5 miliar penggunanya di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
The Sun melaporkan, walaupun aplikasi pesan milik Facebook itu belum mengungkap tanggal peluncuran yang pasti, tetapi mantan Vice President WhatsApp Chris Daniels pernah mengonfirmasi rencana itu pada 2018 lalu.
Daniels menjelaskan nantinya, WhatsApp bakal menempatkan iklan di fitur 'Status' yang serupa Stories di Instagram. Jadi kemungkinan, pengguna akan menemukan iklan saat melihat-lihat Status temannya. Skema seperti ini sudah diaplikasikan di Instagram.
"Fitur Status bakal menjadi bagian utama dalam monetisasi perusahaan juga menjadi sebuah kesempatan bagi pelaku bisnis dalam menjangkau orang-orang di WhatsApp," ujar Daniels.
Sementara itu, seorang pengamat aplikasi bernama Matt Navarra sedikit membocorkan tampilan iklan yang akan muncul di WhatsApp. Bocoran tersebut disampaikan lewat Twitter dengan mengunggah foto bahan presentasi terkait upaya monetisasi WhatsApp di gelaran Facebook Marketing Summit di Belanda pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Dari foto yang dibagikan tersebut, terlihat desain iklan di WhatsApp tidak terlalu mengganggu. Jadi seharusnya, pengguna tetap bisa menggunakan WhatsApp secara nyaman tanpa gangguan saat tidak membuka tab Stories.
Iklan di tab Status WhatsApp didukung oleh sistem periklanan milik Facebook. Hal itu mengindikasikan bahwa data Facebook memiliki informasi terkait nomor ponsel sebagai dasar data di sistem WhatsApp.
Kabar ini membuat banyak pengguna WhatsApp kecewa. Setelah 10 tahun menjadi platform bertukar pesan tanpa gangguan iklan, kini WhatsApp harus siap menampung beban iklan demi menjadi roda keuangan bagi Facebook.
Rencana perusahaan Zuckerberg untuk memonetisasi WhatsApp sebenarnya banyak ditentang, terutama oleh para pendiri WhatsApp . Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, menjadi sosok yang vokal menentang rencana ini hingga dirinya memutuskan keluar dari perusahaan.
ADVERTISEMENT
Acton mengungkapkan bahwa memonetisasi layanan pesan akan merusak elemen teknologi enkripsi sebagai keamanan dan privasi percakapan. Ia sempat menuturkan kekecewaannya menjual perusahaan yang telah ia rintis ini ke tangan Facebook.
“Saya menjual privasi pengguna saya untuk keuntungan yang lebih besar. Saya membuat pilihan dan persetujuan. Saya harus hidup dengan itu setiap hari,” ujar Acton.
Live Update